Bayi yang lahir sungsang bisa menyebabkan lumpuh,” kata Dokter Ahli Saraf dr. I G.P. Purwa Samatra, Sp. S. Seharusnya, kata dokter Purwa, saat lahir kepala bayi yang muncul duluan, bukan bagian tubuh lainnya seperti kaki atau pantat. Kelainan waktu lahir ini, kata dia, dapat memicu kelainan saraf yang dapat menimbulkan kelumpuhan pada bagian tubuhnya. Namun, menurutnya, jika segera ditangani dokter, kelainan saraf tersebut tidak menimbulkan efek yang buruk, tubuh pasien bisa normal kembali. “Bayi yang lahir sungsang dengan kaki yang muncul duluan dapat juga disebabkan karena pendarahan di otaknya saat lahir,” kata mantan Ketua IDI Wilayah Bali ini.
Kelainan saraf ini dapat menimbulkan kelumpuhan pada kedua kaki bayi. Selain karena pendarahan otak waktu lahir, bisa juga disebabkan karena penyakit lain. Ironisnya, pasien sering terlambat datang berobat. Setelah bayi berusia tiga bulan baru dikonsultasikan karena ada kelainan. Gejala kelumpuhan ini, kata dokter Purwa, bisa dilihat dari tingkah bayi yang tidak normal seperti tangan atau kakinya tidak bergerak. ‘Gejala ini sudah dapat terlihat ketika bayi baru lahir. Salah satu organ tubuhnya tidak bisa bergerak normal,” katanya.
Selama menjadi dokter saraf, ia menemukan 10 pasien dengan kasus seperti ini. Untungnya, pasien segera berobat sehingga bisa ditangani segera mungkin dan dapat normal kembali.
Ia menambahkan, penyakit lumpuh ini bisa juga disebabkan karena penyakit bawaan. ”Perkembangan motorik bayi sudah terganggu sejak dalam kandungan. Begitu bayi lahir langsung muncul kelainan. Bisa saja orangtuanya lahir normal, sedangkan bayinya tidak,” jelasnya. Ia menyarankan, jika ditemukan kelainan pada bayi segera konsultasikan ke dokter. Jangan sampai usianya lebih dari sebulan. Makin lama ditangani makin sulit dalam penanganannya. Namun, tak semua bayi yang lahir sungsang menyebabkan lumpuh pada salah satu organ tubuhnya. “Mungkin kebetulan jalan lahirnya bagus dan juga tergantung sikap penolongnya yang sesuai prosedur,” jelasnya. Namun, dengan perkembangan teknik kedokteran yang makin canggih, seksio dapat menjadi pilihan bagi janin yang berada dalam posisi sungsang di dalam perut ibunya untuk menghindari hal buruk yang mungkin terjadi.
Pada prinsipnya, penanganan lumpuh secara umum, berdasarkan ketepatan diagnosa dan penanganan cepat. Makin cepat makin baik. ”Jika terlambat, bisa menimbulkan kecacatan tidak bisa beraktivitas, cacat tapi bisa beraktivitas, bisa beraktivitas tapi tidak terampil. Kalau sudah terjadi kelumpuhan, sulit untuk bisa normal kembali,” paparnya lebih jauh. Menurutnya, kelainan saraf sangat cepat menyebabkan terjadinya kelumpuhan yang permanen. “Kelainan saraf berhubungan dengan dengan lancarnya aliran darah ke otak. Begitu cepat dialiri darah, organ tubuh dapat berfungsi normal kembali seperti pada kasus stroke,” jelasnya.
Pada dasarnya, ada beberapa penyebab lumpuh, kelainan di otak, batang otak, dan di sumsum tulang belakang. Tipe kelumpuhan berbeda-beda. Jika kelainan di otak dan batang otak akan mengalami kelumpuhan setengah tubuh. Jika kelainan di sumsum tulang belakang, kelumpuhan akan terjadi pada kedua tangan, kedua kaki atau keempat-empatnya.
Penyakit-penyakit yang ada di otak bisa infeksi, stroke pada orangtua, atau kecelakaan cedera kepala berat dan tumor otak. Kasus yang banyak sekarang ini,kata dia, menurunnya daya tahan tubuh karena infeksi HIV bisa menyebabkan kelainan pada otak dan batang otak.
Kelainan sumsum tulang belakang bisa karena jatuh atau kecelakaan, infeksi, atau tumor.
Ia mengatakan, semua rumah sakit di kabupaten sudah menyediakan pelayanan saraf. Jika terjadi kempuluhan karena kelainan saraf segera di bawa berobat. Makin cepat makin baik dan bisa ditangani lebih baik,” ujarnya. –ast
Koran tokoh, edisi 658, 28 agustus s.d 3 september 2011
1 komentar:
Dokter, tks atas pencerahannya sangat bermanfaat. Namun mohon Dokter berkenan melanjutkan: dokter apa saja dan tindakan apa saja yg perlu dilakukan bila penanganan bbrp dokter ahli masih belum ada tanda2 sembuh. usia 1 th lahir sungsang tapi lancar, saat lahir berat dan tinggi normal, fisik normal. sering kejang, pada saat kejang merintih dan mata ditutup satu. belum bisa duduk, blm bisa balik badan.
Posting Komentar