SENYUM dan tertawa adalah obat yang paling baik. Stres akan lenyap hanya dengan tersenyum selama dua menit setiap hari. Satu penelitian di RS Jiwa di California memaparkan, pasien yang menderita gangguan jiwa, ketika disuruh melihat ke atas dan tersenyum selama 15 menit, mereka langsung sembuh dalam waktu 10 hari tanpa obat. “Gerakan mereka mirip dengan yoga. Gerakan yoga didentikkan dengan menyembah. Padahal, inti yoga adalah melihat ke atas dan tersenyum menikmati energi. Dengan senyum beberapa menit, meningkatkan 200 kali hormon endomorfin. Otak sudah memproduksi morfin terbaik,” papar Gobind Vashdev, Ketua Capacitar Bali, dalam workshop gratis bagi masyarakat umum dengan topik “Living in Wellness and Self Healing”, kerja sama Yayasan Mitra Peduli Kanker dengan Bali Cancer Centre Prima Medika Hospital Sabtu-Minggu (16-17/10) di Prima Medika Hospital.
Praktisi keturunan India ini mengutip survei yang melaporkan dari 99 negara bahagia, Indonesia menduduki peringkat 40. Cina urutan 54, dan India 49. Nomor urut satu Swedia. Survei senyuman, Indonesia patut bangga karena menempati urutan pertama. “Kalau kita tersenyum, 98% orang yang melihat kita pasti tersenyum,” ujar lelaki yang pernah terlibat dalam reality show “Penghuni Terakhir” di salah satu TV swasta nasional ini. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu sibuk. Bahkan, otak tidak pernah diberikan kesempatan beristirahat. “Kita tidak pernah memberikan kesempatan otak berhenti bekerja. Saat kita duduk, kita memainkan HP smsan atau chatting di internet. Coba luangkan waktu 5-10 menit untuk memperhatikan diri kita, fokus, tenang, dan rileks. Dengarkan tubuh dan roh. Jika salah satu bagian tubuh itu menjadi sakit, ini mempengaruhi bagian tubuh lainnya,” kata Gobind.
Menurutnya saat tubuh sakit, itu reaksi yang bagus. Ketika stres, rasa sakit ditutupi. Kita tidak merasakannya. Seringkali kita tahu setelah penyakit itu dalam stadium lanjut. Energi tubuh terlalu banyak, energi kebencian, dendam, dan energi ini menghambat. Batuk mengeluarkan racun. Diare mengeluarkan makanan yang tidak baik. Panas mengeluarkan virus dan melebarkan pembuluh darah.
Dengan menggunakan bebrapa teknik capacitar, mengembalikan aliran energi alamiah yang seimbang dalam tubuh dan menyembuhkannya. Teknik capacitar seperti tai chi, pal dan gum, pijat, akupresur, latihan meditasi. Menurut lelaki yang tinggal di Ubud ini, selama proses ini sangat penting memiliki sikap yang positif. Memvisualisasikan cahaya dan aliran energi yang mengalir melalui tubuh melalui matahari, tanaman, dan alam.
Napas Perut Baik untuk Kesehatan
Bernapas adalah kunci yang menghubungkan kita dengan tubuh, memberi hidup dan energi. Seperti bayi baru lahir yang bernapas dengan perut. “Makin besar mengejar sesuatu, napas semakin cepat, napas makin pendek, kapasitas paru-paru berkurang. Saat jengkel dan marah napas menjadi cepat, ketika kita sedih napas lambat. Emosi terganggu sulit bernapas. Tekanan darah naik,’ ujarnya.
Bagi yang mengalami sulit tidur bernapas dengan perut sambil berbaring dengan rileks. Hitunglah napas dan pelan-pelan kita akan tertidur. Sayangnya, kata dia, sebagian besar manusia bernapas dengan dada. Dengan napas perut, kata Gobind, oksigen lebih banyak ke dalam tubuh. Banyak darah mengalir ke otak.
Ngurah salah satu peserta bertanya apakah napas perut tidak membuat perut kembung? Menurut Gobind napas perut meningkatkan metabolisme menjadi lancar. Orang yang obesitas napasnya pendek. Napas perut tidak membuat perut kembung, itu hanya mitos. Penelitian di AS menunjukkan bernapas perut sangat baik untuk kesehatan. “Dua bulan sebelum oeprasi sangat baik melakukan pranayama atau meditasi dengan napas perut. Saat terjaid pembedahan, darah yang memancar sedikit . Konsentrasi pendarahan lebih rendah. Pasca penyembuhan lebih cepat,” kata Gobind. Bagi yang sulit tidur dapat dibantu dengan menaruh buku di perut sambil berbaring. Sebagai latihan awal sangat diperlukan, sehingga lama-kelamaan terbiasa.
Gerakan lembut Lenyapkan Stres
Bagi orang-orang yang mengalami stres dan trauma, tai chi adalah sarana penyembuh yang membawa keseimbangan dan harmoni kembali ke tubuh pikiran jiwa mereka. Dengan gerakan lembut segala ketegangan dan perasaan negatif dilepaskan. Banyak korban kekerasan dan pelecehan yang mempraktikkan tai chi melalui keanggunannya mereka menemukan kembali kekuatan yang hilang. “Tai chi menghilangkan stress akibat trauma, seperti sakit kepala, sakit seluruh badan, tidak bisa idur, tekanan darah tinggi, kegelisahan, depresi dan kecemasan. Dengan tai chi secara teratur, seseorang dapat mulai hidup dengan semangat cinta dan damai mampu menghadapi tantangan dan krisis dalam hidupnya,” ujarnya. Tai chi paling baik dilakukan pagi hari, tapi kalau keadaan tidak menungkinkan dapat dilakukan kapan saja dalam ruangan meletakkan tanaman di sekelingnya.
Selain tai chi, akupresur adalah seni tradisonal kuno dengan menggunakan tekanan jari pada titik tertentu untuk membuka sumbatan energi, menyeimbangkan dan meningkatkan sirkulasi energi. Akupresur dimulai lebih dari 4000 tahun lalu di Cina. Riset membuktikan akupresur dapat membantu secara efektif menghilangkan stres, trauma, sakit pinggang, pusing, sakit kepala.
Pegang Ibu Jari
Untuk menyeimbangkan emosi, kata Gobind, ada teknik memegang jari. Setiap jari mengalir energi atau meridian yang berhubungan dengan organ tubuh yang berbeda. “Memegang tiap jari-jari selama 2-5 menit memungkinkan energi mengalir keluar tubuh dan membuka sumbatan energi dan mengembalikan keseimbangan hormon. Ibu jari untuk sakit hati dan sedih. Jari telunjuk untuk takut, jari tengah untuk rasa marah dan benci. Jari kelingking untuk mengatasi rasa tidak percaya diri,” jelasnya.
Capacitar adalah Popular Education
Capacitar adalah jaringan orang-orang yang tersebar di seluruh dunia yang bersedia berbagi hasrat dan keinginan menyembuhkan dan memberdayakan diri mereka dan mentrasformasikan kepada orang lain. Teknik capacitar tidak dimaksudkan mengganti program pengobatan spesialis, bagi mereka yang mengalami efek trauma parah, teknik ini dapat dipakai pelengkap dokter.
Pendidikan Namun, kata dia, yang diajarkan bukanlah teknik pengobatan atau terapi, melainkan popular education yakni pendidikan yang dapat diajarkan kepada banyak orang dengan cara sederhana karena sangat mudah dipelajari. “Walaupun kelihatan sederhana, teknik capacitar memiliki dasar ilmu pengetahuan dan terbukti keefektifannya melalui penelitian dan riset ilmiah yang dilakukan di Amerika Selatan,” paparnya. Tujuan utamanya agar manusia mengalami penyembuhan menyeluruh baik tubuh, pikiran dan jiwa sehingga mampu mengalami hidup yang harmonis dengan alam sekitar, sesama, dan Tuhan. –ast
Koran Tokoh, Edisi 563, 25 Oktober 2009
Praktisi keturunan India ini mengutip survei yang melaporkan dari 99 negara bahagia, Indonesia menduduki peringkat 40. Cina urutan 54, dan India 49. Nomor urut satu Swedia. Survei senyuman, Indonesia patut bangga karena menempati urutan pertama. “Kalau kita tersenyum, 98% orang yang melihat kita pasti tersenyum,” ujar lelaki yang pernah terlibat dalam reality show “Penghuni Terakhir” di salah satu TV swasta nasional ini. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu sibuk. Bahkan, otak tidak pernah diberikan kesempatan beristirahat. “Kita tidak pernah memberikan kesempatan otak berhenti bekerja. Saat kita duduk, kita memainkan HP smsan atau chatting di internet. Coba luangkan waktu 5-10 menit untuk memperhatikan diri kita, fokus, tenang, dan rileks. Dengarkan tubuh dan roh. Jika salah satu bagian tubuh itu menjadi sakit, ini mempengaruhi bagian tubuh lainnya,” kata Gobind.
Menurutnya saat tubuh sakit, itu reaksi yang bagus. Ketika stres, rasa sakit ditutupi. Kita tidak merasakannya. Seringkali kita tahu setelah penyakit itu dalam stadium lanjut. Energi tubuh terlalu banyak, energi kebencian, dendam, dan energi ini menghambat. Batuk mengeluarkan racun. Diare mengeluarkan makanan yang tidak baik. Panas mengeluarkan virus dan melebarkan pembuluh darah.
Dengan menggunakan bebrapa teknik capacitar, mengembalikan aliran energi alamiah yang seimbang dalam tubuh dan menyembuhkannya. Teknik capacitar seperti tai chi, pal dan gum, pijat, akupresur, latihan meditasi. Menurut lelaki yang tinggal di Ubud ini, selama proses ini sangat penting memiliki sikap yang positif. Memvisualisasikan cahaya dan aliran energi yang mengalir melalui tubuh melalui matahari, tanaman, dan alam.
Napas Perut Baik untuk Kesehatan
Bernapas adalah kunci yang menghubungkan kita dengan tubuh, memberi hidup dan energi. Seperti bayi baru lahir yang bernapas dengan perut. “Makin besar mengejar sesuatu, napas semakin cepat, napas makin pendek, kapasitas paru-paru berkurang. Saat jengkel dan marah napas menjadi cepat, ketika kita sedih napas lambat. Emosi terganggu sulit bernapas. Tekanan darah naik,’ ujarnya.
Bagi yang mengalami sulit tidur bernapas dengan perut sambil berbaring dengan rileks. Hitunglah napas dan pelan-pelan kita akan tertidur. Sayangnya, kata dia, sebagian besar manusia bernapas dengan dada. Dengan napas perut, kata Gobind, oksigen lebih banyak ke dalam tubuh. Banyak darah mengalir ke otak.
Ngurah salah satu peserta bertanya apakah napas perut tidak membuat perut kembung? Menurut Gobind napas perut meningkatkan metabolisme menjadi lancar. Orang yang obesitas napasnya pendek. Napas perut tidak membuat perut kembung, itu hanya mitos. Penelitian di AS menunjukkan bernapas perut sangat baik untuk kesehatan. “Dua bulan sebelum oeprasi sangat baik melakukan pranayama atau meditasi dengan napas perut. Saat terjaid pembedahan, darah yang memancar sedikit . Konsentrasi pendarahan lebih rendah. Pasca penyembuhan lebih cepat,” kata Gobind. Bagi yang sulit tidur dapat dibantu dengan menaruh buku di perut sambil berbaring. Sebagai latihan awal sangat diperlukan, sehingga lama-kelamaan terbiasa.
Gerakan lembut Lenyapkan Stres
Bagi orang-orang yang mengalami stres dan trauma, tai chi adalah sarana penyembuh yang membawa keseimbangan dan harmoni kembali ke tubuh pikiran jiwa mereka. Dengan gerakan lembut segala ketegangan dan perasaan negatif dilepaskan. Banyak korban kekerasan dan pelecehan yang mempraktikkan tai chi melalui keanggunannya mereka menemukan kembali kekuatan yang hilang. “Tai chi menghilangkan stress akibat trauma, seperti sakit kepala, sakit seluruh badan, tidak bisa idur, tekanan darah tinggi, kegelisahan, depresi dan kecemasan. Dengan tai chi secara teratur, seseorang dapat mulai hidup dengan semangat cinta dan damai mampu menghadapi tantangan dan krisis dalam hidupnya,” ujarnya. Tai chi paling baik dilakukan pagi hari, tapi kalau keadaan tidak menungkinkan dapat dilakukan kapan saja dalam ruangan meletakkan tanaman di sekelingnya.
Selain tai chi, akupresur adalah seni tradisonal kuno dengan menggunakan tekanan jari pada titik tertentu untuk membuka sumbatan energi, menyeimbangkan dan meningkatkan sirkulasi energi. Akupresur dimulai lebih dari 4000 tahun lalu di Cina. Riset membuktikan akupresur dapat membantu secara efektif menghilangkan stres, trauma, sakit pinggang, pusing, sakit kepala.
Pegang Ibu Jari
Untuk menyeimbangkan emosi, kata Gobind, ada teknik memegang jari. Setiap jari mengalir energi atau meridian yang berhubungan dengan organ tubuh yang berbeda. “Memegang tiap jari-jari selama 2-5 menit memungkinkan energi mengalir keluar tubuh dan membuka sumbatan energi dan mengembalikan keseimbangan hormon. Ibu jari untuk sakit hati dan sedih. Jari telunjuk untuk takut, jari tengah untuk rasa marah dan benci. Jari kelingking untuk mengatasi rasa tidak percaya diri,” jelasnya.
Capacitar adalah Popular Education
Capacitar adalah jaringan orang-orang yang tersebar di seluruh dunia yang bersedia berbagi hasrat dan keinginan menyembuhkan dan memberdayakan diri mereka dan mentrasformasikan kepada orang lain. Teknik capacitar tidak dimaksudkan mengganti program pengobatan spesialis, bagi mereka yang mengalami efek trauma parah, teknik ini dapat dipakai pelengkap dokter.
Pendidikan Namun, kata dia, yang diajarkan bukanlah teknik pengobatan atau terapi, melainkan popular education yakni pendidikan yang dapat diajarkan kepada banyak orang dengan cara sederhana karena sangat mudah dipelajari. “Walaupun kelihatan sederhana, teknik capacitar memiliki dasar ilmu pengetahuan dan terbukti keefektifannya melalui penelitian dan riset ilmiah yang dilakukan di Amerika Selatan,” paparnya. Tujuan utamanya agar manusia mengalami penyembuhan menyeluruh baik tubuh, pikiran dan jiwa sehingga mampu mengalami hidup yang harmonis dengan alam sekitar, sesama, dan Tuhan. –ast
Koran Tokoh, Edisi 563, 25 Oktober 2009
4 komentar:
Iya Rath, teknik pernapasan dengan cara tertentu bisa digunakan untuk membantu kesehatan raga dan jiwa kita.
Senam Taichi juga sangat bagus dilakukan karena dapat membantu meningkatkan ketenangan. Dalam senam taichi tidak dilakukan dengan menahan nafas di dada ataupun perut.
Kalo menyangkut senyum, aku langsung inget 'the smiling minister' kita, Mr Jero Wacik. :)
@buat Erik dan Andri:
MARI KITA TERSENYUM SETIAP HARI
mantap dan lengkap nih infonya. sampai kehabisan kata2 buat berkomeng..thanks
Posting Komentar