Ia menyatakan, istirahat tidur memiliki peranan yang sangat penting. “Tidur memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menyusun kembali energi yang telah digunakan selama 16 jam bahkan lebih. Istirahat tidur ini menghabiskan hampir 1/3 usia dari manusia, sehingga tidur sangat penting diperhatikan. Ini tidak saja menyangkut lamanya tidur tetapi juga kenyamanan tidur juga sangat berpengaruh terhadap energi yang mampu dibangun oleh tubuh selama tidur,” ujarnya.
Menurutnya, tidur yang tidak nyaman bahkan kurang tidur akan memberikan dampak negatif terhadap tubuh itu sendiri, seperti badan terasa tidah segar dan sehat di pagi hari karena belum pulihnya energi tubuh dengan baik sehingga menimbulkan efek lelah. Ini akan berpengaruh kepada efisiensi kerja menjadi berkurang. Menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga relatif lebih mudah sakit. Selain itu, meningkatnya taraf stres dan kelelahan dan meningkatkan risiko kecelakaan karena menurunnya tingkat respon tubuh terhadap rangsang yang diterima.
Untuk itu, kata Juli Suarbawa, agar dapat tidur dengan baik, tidak hanya cukup waktu tidur (kuantitas), tetapi juga kenyamanan tidur (kualitas). Ia menyebutkan, salah satu faktor penting guna tercapainya kualitas tidur yang baik adalah penggunaan tempat tidur dan kasur yang sehat, nyaman, dan aman. Kualitas tidur yang baik atau tidak, dipengaruhi oleh banyak hal seperti ketenangan pikiran, dan suasana lingkungan. Kualitas tempat tidur juga sangat menentukan, apakah kasur dapat memberikan kenyamanan saat tidur.
Ia menyatakan, tempat tidur yang tidak terancang secara ergonomis, akan menciptakan masalah – masalah baik fisik maupun psikologis, meliputi rasa sakit pada punggung, kepala, dan leher. Bukan hanya itu, masalah psikologis yang akan timbul, stres karena sulit tidur, bahkan bisa terjadi berkepanjangan. Tempat tidur maupun kasur yang ergonomis sangat diperlukan agar kualitas tidur tetap baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan memilih tempat tidur yang sehat dan ergonomis :
1. Memberikan ukuran tubuh manusia dengan segala posisi yang memungkinkan untuk dilakukan, dari gerak tubuh paling sederhana seperti tidur telentang sampai gerak tubuh duduk, membungkuk, berputar, dan sebagainya.
2. Kasur dan bantal mampu menyangga tubuh dengan baik dan optimal dengan memberi penyanggaan yang ideal untuk seluruh tubuh, terutama di kepala, leher, pundak, dan panggul sesuai dengan lekuk tubuh dan tidak keras maupun lembek. Hal ini akan memberikan kenyamanan yang optimal, menjadikan tidur lebih nyenyak dan lebih berkualitas. Kasur yang baik juga dapat meningkatkan aliran udara dan menghilangkan panas, mencegah rasa melekat di bagian kepala dan leher, dan membantu proses perbaikan dan penyembuhan tubuh. Selain itu, membantu proses produksi hormon pertumbuhan, membantu meningkatkan koordinasi fisik, dan meningkatkan daya ingat, serta membantu menjaga keseimbangan emosional.
3. Kenyamanan kasur berkaitan dengan bahan dasar kasur. Kasur kapuk terbuat dari serat kapuk dibungkus dalam sebuah kantung kasur. Tingkat keras tidaknya tergantung dari jumlah dan kepadatan serat kapuk. Rata-rata kasur kapuk akan mengempis seiring dengan usia penggunaannya. Akibatnya, kasur pun menjadi tak nyaman lagi untuk tidur. Sedangkan kasur busa memiliki usia penggunaan relatif lebih panjang. Kasur busa terbuat dari material sintetis dari olahan karet yang memiliki tingkat elastisitas, dapat kembali ke posisi normalnya ketika tidak menerima beban tubuh. Namun, dapat mengempis dan berubah keras jika terlalu sering menerima beban tubuh.
4. Spring bed terbuat dari rangkaian koil berbahan dasar stainless steel. Jumlah koil dan model rangkaian berbeda-beda. Rangkaian koil ini dibungkus busa, lateks, atau kombinasi keduanya dan memiliki bagian tepi dan ujung-ujung yang elastis. Ketika terkena beban, bagian tepi dan ujung kasur ini akan mengempis/tertekan, dan otomatis kembali ke posisi semua jika tidak terkena beban. Spring bed akan melendut pada bagian-bagian yang terkena beban tubuh lebih berat. Misalnya, saat tidur terbaring, maka bagian yang melendur itu ada hanya pada area sekitar pantat dan punggung sehingga ketika terbaring tubuh akan stabil dan rileks.
5. Memilih kasur yang tepat, dapat dilakukan dengan cara berbaringlah dan letakkan tangan ke punggung dan gerakkan di sekitar kasur. Jika tangan bergerak terlalu mudah, maka kasur tersebut mungkin terlalu keras. Namun, jika tangan berjuang keras untuk bergerak, maka ranjang itu terlalu lembut. Idealnya, tangan dapat digerakkan dengan sedikit perlawanan.
6. Kasur yang bagus akan bertahan hingga 10 tahun. Ganti matras kasur setiap enam bulan atau lebih agar tetap segar dan sehat. –ast
Koran Tokoh, Edisi 676, 2-8 Januari 2012
4 komentar:
kerennn coyy
wahhh jadi inget kamu ih kasurku hahaha
hahaha jadi pengen balik ke pulau kapuk hahaha
tidur itu menyegarkan kita kembali kalo kita teratur hehehehe
Posting Komentar