Juara I Lomba Masakan Ikan PKB Kabupaten Gianyar ini mengatakan, untuk sup ikan ia memasukkan daun andong. Fungsinya untuk memperbaiki sirkulasi lambung sehingga memudahkan untuk buang air besar. Untuk warna ia menggunakan kuning dari bunga gemitir. “Rasanya lebih menyengat dan bagus untuk memperbaiki fungsi saraf lambung,” katanya. Ia menyarankan, untuk mendapatkan masakan ikan yang lezat dapat menambahkan beberapa bunga yang dapat memberikan sensasi kelezatan yang berbeda dan sangat baik untuk kesehatan dan tidak memberikan efek negatif bagi perut seperti bunga krisan, attorium (janggar ayam), bunga kecicang, bunga bola, polodendron (sente), glakonia (pisang-pisangan), bramomile putih. “Bunga krisan pun dapat dimanfaatkan sebagai teh pendingin perut sehingga sirkulasi pencernaan menjadi lebih baik. Caranya, seduh bunga krisan dengan air hangat tambahkan madu,” kata Dayu.
Kare Ikan dalam Pepaya
OLAHAN ikan tawar juga banyak ditampilkan dalam lomba masakan ikan di PKB tahun ini. Salah satunya ditampilkan wakil Kabupaten Tabanan. Kare Ikan Gurami nama masakan tersebut. Masakan ini disajikan dalam buah pepaya setengah matang yang dagingnya langsung dimakan bersama ikan. Rasanya unik, bahkan lebih membuat kelezatan kare ikan gurami lebih terasa. Cara membuatnya, bersihkan ikan, kemudian diiris ambil dagingnya hilangkan tulangnya dan biarkan kepala ikan masih utuh, kemudian goreng hingga kekuning-kuningan. Bumbu kare disiapkan, kemudian tumis dan tuang ke dalamnya santan dan aduk rata. Siapkan buah pepaya setengah matang, loetakkan ikan goreng di dalamnya, siram dengan bumbu kare.
Makanan Ikan Terasa Kue
Siti Darmawati, asal Toyapakeh, Nusa Penida, wakil Kabupaten Klungkung juga menampilkan menu yang berbeda. Perempuan yang sehari-hari berjualan tiket di Pelabuhan Toyapakeh ini memilih kulit jeruk sunkis sebagai wadah adonan ikan untuk memberi kelezatan istimewa bagi cake pan ikan-nya.
Awalnya dia membuat adonan dasar dari bahan seperti susu, telur, tepung terigu, dan ikan tuna. Setelah dicampur menjadi satu, dibuat tiga warna, merah, kuning, dan hijau. Kemudian ia membuat isi dari adonan ikan dan udang yang diberi bumbu kemudian dikentalkan dengan tepung maizena. Adonan dasar dimasukkan tahap demi tahap bergantian dengan isinya ke dalam satu jeruk sunkis yang isinya sudah dikeluarkan. Kemudian, dikukus dalam wadah jeruk tersebut.
Perempuan yang sering menjuarai lomba masak di Nusa Penida ini mengatakan, setelah dikukus dalam jeruk sunkis, rasanya sangat berbeda. Bau ikan lenyap, malah terasa seperti kue yang legit. Cake pan ikan ini ia sajikan dengan hiasan daun del yang bisa dimakan mentah, memberi rasa mint segar.
Lawar Lele Rumput Laut
TREN baru masakan lawar dari Desa Busung Biu yang mulai mengganti daging babi dengan lele menarik perhatian Nyoman Sudiasih. Wakil Kabupaten Buleleng ini mendapatkan ide ini dari suaminya yang rutin melakukan pembinaan ke lapangan. “Setelah ikan lele diambil dagingnya kemudian ditambahkan bumbu ulek seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunir, lengkuas, kcncur, merica, garam, pala, kemiri, kemudian dipepes. Rumput laut direndam dengan air beras, sampai bersih dan berubah warna menjadi putih. Campurkan kelapa parut, cincangan kacang panjang yang sudah direbus, rumput laut, dan pepes lele, aduk rata. Tambahkan bumbu bawang merah, cabe, dan terasi yang sudah digoreng, dan bumbu ulek yang sudah disangrai, aduk rata. Lawar lele rumput laut siap disajikan,” papar Sudiasih. –ast
Koran Tokoh, Edisi 579, 14 s.d 20 Juni 2010
Awalnya dia membuat adonan dasar dari bahan seperti susu, telur, tepung terigu, dan ikan tuna. Setelah dicampur menjadi satu, dibuat tiga warna, merah, kuning, dan hijau. Kemudian ia membuat isi dari adonan ikan dan udang yang diberi bumbu kemudian dikentalkan dengan tepung maizena. Adonan dasar dimasukkan tahap demi tahap bergantian dengan isinya ke dalam satu jeruk sunkis yang isinya sudah dikeluarkan. Kemudian, dikukus dalam wadah jeruk tersebut.
Perempuan yang sering menjuarai lomba masak di Nusa Penida ini mengatakan, setelah dikukus dalam jeruk sunkis, rasanya sangat berbeda. Bau ikan lenyap, malah terasa seperti kue yang legit. Cake pan ikan ini ia sajikan dengan hiasan daun del yang bisa dimakan mentah, memberi rasa mint segar.
Lawar Lele Rumput Laut
TREN baru masakan lawar dari Desa Busung Biu yang mulai mengganti daging babi dengan lele menarik perhatian Nyoman Sudiasih. Wakil Kabupaten Buleleng ini mendapatkan ide ini dari suaminya yang rutin melakukan pembinaan ke lapangan. “Setelah ikan lele diambil dagingnya kemudian ditambahkan bumbu ulek seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunir, lengkuas, kcncur, merica, garam, pala, kemiri, kemudian dipepes. Rumput laut direndam dengan air beras, sampai bersih dan berubah warna menjadi putih. Campurkan kelapa parut, cincangan kacang panjang yang sudah direbus, rumput laut, dan pepes lele, aduk rata. Tambahkan bumbu bawang merah, cabe, dan terasi yang sudah digoreng, dan bumbu ulek yang sudah disangrai, aduk rata. Lawar lele rumput laut siap disajikan,” papar Sudiasih. –ast
Koran Tokoh, Edisi 579, 14 s.d 20 Juni 2010
2 komentar:
untuk mengurangi bau amis kali ya ?
wah bikin ngiler aja nih .
Posting Komentar