Minggu, 15 November 2009

FESTIVAL KULINER SERANGAN

Potensi besar Serangan adalah penghasil rumput laut. Dalam festival Serangan yang digelar Pemkot Denpasar Jumat-Minggu ( 13—15/11) di pesisir Pantai Melasti Serangan, dipamerkan berbagai kuliner khas Serangan yang terbuat dari rumput laut.

Direndam 10 Kali
Berbagai olahan makanan dan minuman dapat dibuat dari rumput laut. Ada tiga jenis macam rumput laut yang digunakan yakni jenis bahan baku kue, sayur, dan minuman. Made Andiyani, salah seorang pembuat kue dari rumput laut menuturkan berbagai kreasi dapat diciptakannya dari bahan rumput laut ini seperti kue talam, puding susu, kue pie, dan bolu lapis. Sehari-hari, istri Wayan Sudibya ini berjualan kue di pasar Serangan. Untuk mengolah rumput laut menjadi bahan baku kue sangat rumit dibanding dua jenis lainnya. “Memerlukan waktu yang lama agar dapat digunakan,” kata ibu dua anak ini.
Ia memaparkan, setelah rumput laut didapat di pantai, kemudian direndam dengan air kapur semalam. Kemudian dicuci bersih dan dijemur hingga kering. Kemudian direndam dengan air biasa dan dijemur kembali. Begitu seterusnya hingga 10 kali untuk mendapatkan rumput laut yang kering dan berwarna putih. Setelah itu siap digunakan untuk bahan kue.
Pembuatan kue talam caranya, rumput laut direbus bersama ketela rambat, gula, dan sedikit garam. Setelah matang dicetak. Puding susu caranya, rumput laut ditambah gula dan susu direbus hingga mendidih. Kemudian disaring dan dimasukkan dalam cup kecil, biarkan dingin. “Ampas tadi dapat digunakan untuk isi kue pie. Ampas ini ditambahkan sedikit tepung maizena siap digunakan untuk isi kue pie,” jelas Andiyani.


Jenis rumput laut lainnya untuk sayur atau biasa disebut jukut bulung. Menurut Ketut Sarini salah satu penjual jukut bulung mengatakan cara mengolah jenis rumput laut ini, setelah dicuci bersih, dijemur sehari. Kemudian direbus dan dibersihkan semua kotoran yang menempel. Setelah itu siap digunakan. “Bumbunya cabe rawit, terasi bakar, dan garam. Semua bumbu diulek, kemudian ditambah kuah ikan pindang. Bulung ditaburi parutan laos dan kepala parut. Siram dengan bumbu kuah pindang.


Jenis rumput laut yang ketiga adalah untuk minuman. Ketut Sarini menyajikan es rumput laut special di stan miliknya. Menurut penuturannya, setelah rumput laut dicuci bersih kemudian direndam dengan air biasa semalam. Esok harinya direndam dengan air sisa cucian beras, kemudian bilas dengan air biasa kembali. Didihkan air gula, masukkan rumput laut ke dalamnya sebentar, angkat dan sisihkan. Tujuannya, kata Sarini, agar rumput laut lebih kenyal dan rasanya manis. Rumput laut siap dihidangkan sebagai es campur dan ditambah bahan lain sesuai selera.


Makanan khas Serangan adalah olahan bulu babi atau biasa disebut drandan. Made Lungsur satu-satunya perempuan di Serangan yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan bulu babi. Tiap hari ia bersama suaminya Dania, berangkat ke laut pukul 5 pagi hingga 1 siang. Tergantung keadaan biasanya ia mendapatkan bulu babi 150-200 ekor. Cara menangkapnya menggunakan sau ( jaring khusus). Namun, kata Lungsur, menangkapnya harus sangat hati-hati karena salah pegang, bulu babi dapat melukai tangan. Ia memperlihatkan tangannya yang hancur terkena tajamnya bulu babi. Lungsur sudah melakoni profesi ini sejak SD sehingga ia sudah terbiasa tertusuk bulu babi.
Lungsur memaparkan cara mengolah bulu Babi ini menjadi pepes drandan. Bulu babi dibelah dengan pisau, kemudian buang kotorannya, dan ambil isinya. Cuci bersih dagingnya, sisihkan. Bawang merah, bawang putih. cabe, sedikit asam, kemiri, garam, diulek dan dicampurkan bersama daging bulu babi yang sudah bersih tadi. Bungkus dengan daun pisang dan dipanggang. Pepes drandan siap disajikan. Selain dipanggang olahan daging bulu babi dapat juga digoreng.
Satu lagi hewan laut khas Serangan Toro-toro yang hanya dapat diolah untuk sup. Cara memasaknya, kata Lungsur, toro-toro dibelah dan isinya diambil. Bumbunya sama seperti pepes drandan. Bumbu ditumis, masukkan toro-toro tambahkan air masak hingga mendidih. Sup toro-toro siap dihidangkan. Makanan khas ini sangat enak dan pedas. Satu pepes harganya Rp 5000, dan satu kotak kecil drandan goreng Rp 2500.












Krupuk Klejat
Makanan khas Serangan yang lainnya krupuk klejat dan sirip ikan tuna. Stan milik Firma menyajikan olahan klejat ini. Klejat atau sebangsa kerang ini direbus terlebih dahulu sebelum diolah. Kemudian dikeluarkan isinya dan direbus kembali. Cuci bersih dan jemur selama dua hari hingga kering dan berwarna putih. Setelah itu digoreng. Menurut Firma pembuatan krupuk sirip ikan tuna hampir sama dengan krupuk klejat, hanya menjemurnya lebih lama sekitar 3 hari. Menurut perempuan asal Kampung Bugis yang sehari-harinya membuat kurupuk ini, klejat didapat tergantung musim. “Kalau musim hujan gampang mencari klejat. Biasanya kami mencarinya kalau air sedang surut,” tuturnya.

Makanan lain yang sudah tidak asing lagi adalah ikan bakar. Ketut Merti yang menyajikan hidangan ikan bakar mematok harga Rp 8000 hingga 10.000 per ekor untuk ikan tongkol bakar, dan Rp 20.000 per ekor untuk ikan jangki. Perempuan yang dikenal dengan nama Bu Slamet ini mengatakan saat membakar ikan ia hanya melumuri garam. Setelah ikan bakar matang, disajikan dengan sambal mentah dan sambal merah.

Koran Tokoh, Edisi 566, 15 Nopember 2009

Tidak ada komentar: