Selasa, 28 Februari 2012

Kenali Panu

Made, merasa rendah diri. Sudah sebulan, ia jarang bergaul. Di sekitar wajahnya, timbul bercak-bercak putih. Ia sudah ke dokter, namun, penyakitnya tak kunjung sembuh. Malah ia mencoba mengobati sendiri penyakit panunya dengan lengkuas.
“Saat penyakit kulit menyerang, sering membuat penderitanya minder dan rendah diri. Penampilan yang tampak aneh dan kemungkinan menularnya membuat penderitanya sering dihindari orang-orang di sekitarnya,” ujar Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unud dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.K.K.

Ia menyebutkan, penyakit kulit yang menyerang manusia ada banyak macamnya. Dari penyakit yang ringan seperti cacar air, eksim, panu, maupun penyakit kulit yang berat, seperti kulit tampak bersisik tebal, kasar, dan susah disembuhkan total seperti psoriasis.
Penyakit kulit dapat juga disebabkan karena alergi obat seperti steven johnson syndrome yang dapat mengancam nyawa penderitanya. “Kulit tampak melepuh mendadak setelah mengonsumsi obat-obatan,” ujarnya. Selain itu, kata dia, ada juga kanker kulit seperti melanoma maligna yang berasal dari tai lalat.
Ia menyebutkan, penyebab penyakit kulit seperti bakteri, virus, alergi, tumor, dan juga jamur.
Menurutnya, salah satu penyakit jamur yang sering menyerang manusia adalah panu atau nama latinnya pityriasis versikolor. “Walaupun penyakit panu ini tidak berbahaya, namun penderitanya merasa malu bila terserang panu, apalagi bila menyerang wanita. Masyarakat pada umumnya berpendapat, orang yang terkena panu jarang mandi atau jarang pakai sabun. Padahal, penyebabnya jamur,” kata Dokter Darmaputra.

Menurutnya, gejala subyektif yang dirasakan pasien penderita panu hampir tidak ada. Beberapa pasien ada yang merasakan gatal pada daerah yang diserang panu, namun hal tersebut sangat kecil dan sering diabaikan. Yang sering jadi masalah utama, penampakan panu secara kosmetis. “Betapapun mulusnya kulit seseorang, tapi bila ada sebutir panu yang nongol di sana maka secara otomatis kecantikan kulitnya akan sirna,” ujarnya.
Ironisnya, karena sifat panu yang hobi tinggal di daerah belakang leher dan punggung maka si empunya kulit kadang tidak menyadari kalau dirinya panuan. Kesadaran baru muncul bila ada orang lain yang mengingatkannya.
Panu pada kulit manusia warnanya bervariasi dari putih hingga coklat kehitaman dengan batas yang sangat tegas dibandingkan warna kulit di sekitarnya. Jika orang berkulit putih terkena panu, bercaknya akan berwarna kemerah-merahan. Sedangkan jika orang berkulit gelap yang terkena, bercaknya berwarna keputih-putihan. Akibat banyaknya variasi warna panu pada kulit manusia, maka disebut pityriasis versicolor.
Ia mengatakan, bila kulit yang terkena panu tersebut dikerok maka akan keluar serpihan-serpihan keputihan. Cara pengerokan seperti ini secara sederhana dapat membantu membedakan panu dengan kelainan kulit lainnya yang memiliki gambaran klinis berupa bercak putih seperti vitiligo yang disebabkan gangguan pigmen pada kulit.

Walaupun panu dapat dilihat secara kasa mata, namun untuk memastikan diagnosa panu perlu dilakukan pemeriksaan menggunakan lampu wood yaitu sinar keunguan pada ruangan gelap. “Apabila sinar tersebut disorotkan ke bagian kulit yang menderita panu, maka bagian tersebut akan tampak berwarna kuning keemasan tampak kontras dengan kulit sekitarnya,” paparnya. Selain itu, dapat dilakukan pemeriksaan kerokan kulit yang ditumbuhi panu dengan larutan KOH. Dalam pemeriksaan ini, jamur tampak seperti hifa pendek (semacam tangkai-tangkai) dengan spora bulat (semacam buah) dan berkelompok.
Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur malassezia furfur. Dulu dikenal juga dikenal sebagai pityrosporum orbiculare dan pityrosporum ovale. Jamur ini hidup pada keratin kulit serta folikel rambut kita, terutama pada masa puber dan setelahnya. Pada orang normal yang umumnya mempunyai daya tahan dan kekebalan tubuh yang tinggi, jamur ini dapat hidup, namun tidak sampai menimbulkan bercak-bercak pada kulit. Namun apabila terdapat faktor resiko yang memudahkan suburnya pertumbuhan jamur tersebut, maka akan muncul kelainan. Beberapa faktor risiko misalnya, kelembaban yang tinggi, sering berkeringat misalnya berolahraga, namun tidak segera mengganti baju yang kering akan menyebabkan suasana yang lembab pada kulit. Jamur sangat suka tumbuh pada kondisi tersebut.

Selain itu, kata dia, meminum obat-obat antibiotik atau obat lain yang dapat menurunkan daya tahan tubuh dalam jangka yang cukup panjang, akan membuat jamur ini berkembang lebih pesat.
Beberapa sebab lain yang menumbuhsuburkan panu, udara panas dan lembab, kehamilan, konsumsi pil KB, faktor keturunan atau genetik, serta pemakaian obat golongan steroid seperti obat anti alergi dan anti inflamasi juga dapat memicu timbulnya panu.
Intinya, kata Pemilik Klinik D&I Skin Centre ini, jamur penyebab panu ada di sekitar lingkungan kita. Kondisi kekebalan dan daya tahan tubuh seseorang yang menentukan ia akan terkena panu atau tidak. Apabila diobati dengan tepat dan jangka waktu pengobatan yang cukup, maka panu tidak akan menyebabkan bekas permanen yang sulit hilang. Setelah perawatan selama satu sampai 2 bulan, bercak panu akan hilang dengan sendirinya.
Prinsip utama pengobatan panu dengan menghindari berbagai faktor risiko. Apabila hanya menggunakan obat-obatan jamur, namun tidak menghindari faktor-faktor risiko, maka jamur dapat tumbuh kembali.
Pengobatan panu dapat menggunakan obat oles maupun menggunakan obat minum. Obat panu oles biasanya digunakan jika panunya masih kecil dan terbatas pada daerah tertentu saja. Obat oles ini umumnya mengandung ketokonazol, klotrimazol, atau terbinafin. Obat oles ini sebaiknya digunakan dalam waktu yang cukup lama kurang lebih dua minggu sehingga dapat membunuh jamur sampai ke akarnya. Untuk panu yang tergolong menyebar cukup luas dianjurkan untuk menggunakan obat minum yang dapat pula dikombinasi dengan obat oles.

Obat minum untuk panu umumnya mengandung ketokonazol, flukonazol, atau itrakonazol. Obat minum ini juga sebaiknya diminum dengan dosis dan jangka waktu yang cukup, umumnya 7-10 hari. Pengobatan yang tidak tuntas dapat menyebabkan panu muncul lagi setelah beberapa waktu menghilang. Walau kita sudah mengobati dengan obat anti jamur yang tepat biasanya saat sembuh pun warna kulit pucat atau putih tersebut tetap bertahan lebih lama. Hal ini sering dianggap masyarakat sebagai belum sembuh, padahal yang tersisa hanyalah bekasnya, sedangkan jamurnya sudah mati.
Obat-obat panu biasanya bekerja membunuh jamur, tidak menghilangkan bekas putih. Bekas putih biasanya akan hilang secara perlahan dengan sendirinya satu sampai dua bulanan atau dapat dipercepat dengan banyak berjemur.

Lengkuas Belum Teruji
Ada beberapa obat tradisional yang banyak digunakan untuk panu, salah satunya lengkuas. Namun, obat ini belum melalui uji klinis. “Kita tidak bisa menentukan dosis yang pas, berapa lama pemakaian ideal, dan efektivitasnya memberantas panu. Kesalahan penggunaannya misalnya terlalu banyak atau digosok terlalu keras kulit malah menjadi kehitaman seperti terbakar,” kata Dokter Darmaputra.

Tips mencegah penyakit kulit :
• Menjaga daya tahan tubuh, rajin berolah raga, dan makan makanan yang sehat sehingga walau terpapar dengan kuman, sistem pertahanan tubuh kita bekerja dengan baik sehingga tidak menjadi sakit.
• Merawat kulit dengan tepat dan menjaga kelembaban kulit dengan baik. Mandi teratur dengan menggunakan sabun badan yang sesuai jenis kulit. Apabila memiliki kulit kering sebaiknya menggunakan sabun badan yang mengandung moisturizer dan jangan menggunakan antiseptik. Setelah mandi rajin menggunakan pelembab. –ast

Koran Tokoh, Edisi 682, 21 s.d 26 Februari 2012

Senin, 20 Februari 2012

Sariawan Pengaruhi Bau Mulut

Sariawan atau stomatitis merupakan suatu kelainan di selaput lendir mulut berupa bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung dan biasanya muncul di bibir atas atau bawah, lidah, gusi dan selaput lender pipi. Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi Drg. Dewa Made Wedagama, Sp.KG, menyebutkan, penyebab sariawan, bisa karena bawaan. ”Hampir 50% didapat sejak lahir dari kedua orangtua,” ujarnya. Penyebab lain, trauma bisa karena gigitan gigi, protesa gigi palsu, tepi gigi yang berlubang(runcing), bekas jarum suntikan pada perawatan gigi.

Infeksi bisa juga jadi penyebab. Biasanya, bakteri mycoplasma, streptokoki atau virus herpes simplek menyebabkan apthous ulcer. Pada wanita yang pramenstruasi dan emosi ketegangan pramenstruasi bisa juga jadi penyebab. Kekurangan zat besi, vitamin C, B12, dan asam folat kadang memicu sariawan. Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Denpasar ini menyebutkan, sariawan secara umum tidak berbahaya, tetapi kalau sering akan mengganggu kenyamanan rongga mulut terutama proses pengunyahan/makan, bicara. ”Bila sariawan di rongga mulut akan mempengaruhi bau mulut karena pada sariawan terdapat ulcer, jaringan nekrosis, di permukaan mukosa serta tempat bersarangnya berbagai bakteri dan sisa makanan,” paparnya.

Sariawan yang terus menerus, bila tidak dicari penyebabnya lama kelamaan dapat mengakibatkan, kelainan terhadap jaringan mukosa rongga mulut seperti adanya jaringan parut, atau warna mukosa akan berubah.
Ia menybutkan, ada beberapa obat sariawan diantaranya, dapat berupa antiseptik topical seperti larutan kumur BPC alkali. Larutan kumur antibiotik tetrasiklin 2,5% dengan cara melarutkan isi kapsul tetrasiklin 250 mg dalam 100 ml air hangat. -ast

Tips mencegah sariawan :
• Jaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi yang benar dan teratur (minimal 2 kali sehari)
• Kumur-kumur antiseptik sebelum tidur untuk mencegah bakteri dan jamur berkembang biak
• Gigi palsu lepasan dibersihkan tiap hari
• Tambal gigi bila ada yang berlubang terutama tepi gigi yang runcing
• Minum Vitamin C, B 12, serta asam folat
• Bersihkan karang gigi minimal 6 bulan sekali
• Jangan makan, minun yang terlalu panas bisa merusak lapisan permukaan mukosa mulut
• Jangan makan tergesa-gesa untuk mencegah mukosa pipi tergigit
• Hindari stres berlebihan
• Minum air putih yang banyak untuk menghindari mulut kering . –ast

Koran Tokoh, Edisi 681, 14 s.d 19 Februari 2012

Rabu, 15 Februari 2012

Usir Stres dengan Aromaterapi

Banyak cara untuk menghilangkan stres dan membuat tubuh santai serta nyaman. Aromaterapi salah satu cara yang kini makin digemari. Menurut pakar herbal Made Yuliani Sukhana, aromaterapi merupakan penyembuhan yang melibatkan pemakaian minyak asiri murni yang disuling dari berbagai tumbuhan bunga-bungaan, daun-daunan, akar-akaran, dan kayu-kayuan khas Indonesia.
Ia mengatakan zaman dulu para leluhur sudah mengenal aromaterapi. Mereka menyebutnya dengan istilah boreh. “Ada boreh miik, anget, dan tis. Boreh mik menggunakan sarana bunga melati, jempiring, cempaka, kayu cendana, temu giring. Boreh anget menggunakan jahe, pala, merica, mesui, bangle, cengkih. Boreh tis menggunakan bengkuang, bongol biu, atau mentimun. Biasanya boreh tis digunakan saat para petani selesai panen. Mereka gunakan untuk membalur tubuhnya agar terasa enteng,” paparnya.

Pemilik Bali Tangi Aromatic & Traditional Spa ini menyebutkan, ada beberapa cara pengobatan aromaterapi; menghirup atau penguapan minyak asiri, pemijatan, dan rendaman. “Menghirup dapat dilakukan dengan menguapkan air yang telah ditetesi minyak asiri dengan menggunakan tungu pemanas atau langsung menggunakan air panas dalam wadah. Minyak asiri juga dapat diteteskan di sapu tangan, bantal, atau pakaian. Dapat pula digantungkan di AC,” ujar Runner Up I Ibu Teladan Bali 2011 ini.
Aromaterapi dengan pemijatan dapat dilakukan dengan menggunakan massage oil atau bahan sikat (scrub) yang dibuat dari biji-bijian, bunga, akar-akaran dan kayu-kayuan. Istri Wayan Sukhana ini mengatakan, pemijatan dapat menggunakan bermacam-macam minyak sesuai dengan kondisi dan jenis kulit. Namun, menurutnya, minyak kelapa memang paling baik.

Pijat aromaterapi memiliki dua fungsi, yakni fungsi fisik dan psikologis. Fungsi fisik melalui pijat dapat membantu melancarkan peredaran darah dan oksigen ke otak, sehingga kulit tubuh dan wajah akan kelihatan segar dan tidak terlihat lesu. Tak hanya itu, jalan pernapasan juga bisa menjadi lebih lancar, tubuh terasa segar dan merilekskan otot-otot yang tegang. Fungsi psikologis, pijat aromaterapi dapat membantu menenangkan tubuh, menghilangkan stres dan membuat pikiran kembali segar. Wangi dari minyak esensial aromaterapi juga mampu mengembalikan kesegaran pikiran dan menstabilkan emosi jiwa.
Rendaman atau kompres dapat dilakukan dengan menggunakan batl oil, yakni minyak asiri dilarutkan dalam air mandi rempah-rempah direbus untuk berendam. Bisa juga menggunakan garam yang telah beraroma asiri.

Dupa Aromaterapi
Aromaterapi berfungsi untuk membantu mendapatkan kesehatan fisik dan mental. Aromaterapi dapat menyembuhkan penyakit ringan seperti masuk angin, flu, kecapekan, keseleo. Untuk penyembuhan psikis, seperti menghilangkan stres, depresi, memberi rasa tenang, rileks, nyaman, segar, percaya diri. Aromaterapi juga sangat membantu kecantikan membuat tubuh segar dan awet muda.
Ia mencontohkan, satu aromaterapi dengan minyak asiri bagi penderita alergi dingin. Teteskan peppermint dan eucalyptus masing-masing tiga tetes ke dalam satu wadah kecil yang berisi air hangat. Kemudian panaskan. Setelah mendidih, hirup uapnya untuk melegakan pernapasan. Aromaterapi ini baik ditaruh di tempat tidur. Membuat tidur lelap dan nyenyak tanpa gangguan mampetnya jalan pernapasan.
Selain menggunakan minyak asiri, dupa dapat juga digunakan sebagai sarana aromaterapi. Bali Tangi menciptakan satu dupa dengan panjang 22 cm, yang mampu bertahan 15-20 menit. Dupa ini tidak mengeluarkan asap sehingga aman bagi penderita asma. Bau dupa yang terbakar mengeluarkan aromaterapi yang memberi banyak manfaat bagi orang yang berada di sekitarnya. –ast

Koran Tokoh, Edisi 680, 6 sd.12 Februari 2012

Jumat, 10 Februari 2012

Makan Mi Tiga Kali Seminggu


Mi yang beredar di pasaran dikenal masyarakat dengan mi mentah (raw noodle) dan mi rebus (cooked noodle). Mi basah biasanya memiliki umur simpan yang pendek sekitar 10 – 12 jam bila disimpan pada suhu ruang. “Kerusakan akan terjadi pada mi jika waktu simpan melebihi dari itu. Mi akan berbau asam, berlendir, dan mengalami perubahan warna,” ujar Kepala Prodi D4 Gizi Poltekes Denpasar A.A. Nanak Antarini, SST, M.P.
Ia menyebutkan, beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada mi; tingginya kadar air sampai 80%, aktivitas air (aw) dan pH mi basa, disamping itu, kurang memperhatikan hygiene dan sanitasi pada pengolahan mie basah, juga menyebabkan kerusakan mi.

Mi instan adalah mi yang telah mengalami proses perebusan yang kemudian dikeringkan terlebih dahulu. “Mi instan telah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak dan bisa dipersiapkan untuk dikonsumsi dengan menambahkan air panas dan bumbu yang telah ada dalam paketnya,” kata Nanak Antarini. Mi instan tahan lebih lama karena memiliki kadar air sebanyak 10% sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh

Kandungan nilai gizi mi sesuai dengan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang diterbitkan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) tahun 2005, dalam 100 gram berat yang dapat dimakan;
Mi basah; energi 86 (kkal), protein 0,6 g, lemak 6 g, karbohidrat 14 g, kalisum 14 mg, fosfor 13 mg, zat besi 6,8 mg, air 80,0 g, Mi kering; energi 339 kkal, protein 10 g, lemak 1,7 g, karbohidrat 75,3 g, serat 0,4 g, air 10,6 g, kalsium 31 mg, fosfot 143 mg, zat besi 3,9 mg.

Walaupun mi sangat praktis dalam penyajian dan mengenyangkan, sebaiknya makan mi 2 – 3 kali seminggu. “Jangan jadikan mi sebagai makanan utama,” tandasnya. Mi merupakan makanan sumber karbohidrat pengganti nasi yang dapat memberikan sumbangan energi sebagai sumber zat tenaga, seperti dalam 100 gram mi basah dapat memberikan sumbangan energi sebesar 86 kkal. Tanpa tambahan bahan makanan lainnya sebagai sumber protein, vitamin dan mineral, konsumsi gizi seimbang tidak dapat terpenuhi.
Ia menyarankan, makan mi harus disertai dengan makan sumber zat pembangun dan pengatur seperti lauk pauk, sayur-sayuran dan buah-buahan, agar pola menu seimbang yang dianjurkan dapat tercapai. Sumber protein hewani seperti daging, ikan, telur dan hasil olahannya. Sumber protein nabati seperti tahu atau tempe. Sumber vitamin dan mineral seperti sayuran hijau dan wortel.

Namun, belakangan ini disinyalir, ada mi basah yang beredar di pasaran terutama hasil industri rumah tangga, menggunakan pengawet yang tidak diperbolehkan sebagai bahan tambahan makanan seperti formalin dan boraks. Kedua bahan kimia ini digunakan untuk memperbaiki tekstur dan umur simpan mi basah.
“Kalau mi yang kita konsumsi mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan boraks, akan mengakibatkan akibat buruk bagi kesehatan,” jelasnya. Boraks bersifat iritan dan racun bagi sel-sel tubuh, berbahaya bagi susunan syaraf pusat ginjal dan hati disamping itu kerusakan usus dan otak. Jika berulang-ulang dimakan secara kumulatif akan tertimbun di otak, hati dan jaringan lemak bahkan akan menimbulkan kematian akibat gangguan peredaran darah. Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan bagi tubuh diketahui sebagai zat beracun, karsinogenik, mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) No.722/ Menkes/Per/IX/88 menyebutkan, bahan yang dapat ditambahkan ke dalam makanan seperti sodium tri polifosfat dan karboksimetil selulosa. Bahan kimia ini, selain sebagai pengawet, dapat juga meningkatkan kekenyalan pada tekstur mi. Dalam mi instan, sering ditambahkan kedua bahan pengawet ini. Selain itu, mi instan juga mengandung monosodium glutamat (MSG) zat penambah rasa enak pada makanan. Ada juga pengawet yang ditambahkan pada kecap dari mi instan goreng napagin yang masih diperbolehkan sesuai dengan Permenkes RI No 722 tahun 1988. Mi instan mengandung MSG terutama dalam bumbunya. Penggunaan batas aman MSG sesuai ADI (acceptable daily intake) 120 mg/Kg BB/hari.
Penggunaan MSG melebihi batas, dapat menyebabkan CRS (chinese restaurant syndrome), kerusakan otak, asma, sakit kepala, dan jantung berdebar. Gejala CRS, kesemutan pada punggung, leher, rahang bawah, wajah berkeringat, sesak dada, dan kepala pusing. Di samping itu, konsumsi yang terus menerus akan bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. –ast

Tips memilih mi instan kemasan:
• Lihat label, komposisi atau daftar ingredient, isi netto, nomor pendaftaran, kode produksi, tanggal kadaluarsa, petunjuk cara penyimpanan, petunjuk/cara penggunaan, nilai gizi dan tulisan atau pernyataan khusus. Dari label kemasan harus ada tercantum seperti di atas tersebut.
• Secara organoleptik, warna putih kekuning-kuningan, bau normal (tidak berbau formalin) dan tekstur mi renyah.

Tips memasak mi instan:
• Memasak mi instan sesuai dengan petunjuk yang ada di setiap kemasan.
• Jangan memasak mi terlalu matang sampai bonyok selain berpengaruh pada rasa, juga kandungan gizinya hilang.
• Mi rebus; rebus mi dengan air mendidih. Tiriskan. Gunakana air baru untuk kuah mi.
• Mi goreng; setelah mi direbus, tiriskan. Bilas dengan air matang. Siap digunakan untuk mi goreng. Teknik ini digunakan untuk meminimalkan efek buruk bahan pengawet. –ast

Koran Tokoh, Edisi 679, 6-12 Februari 2012