Minggu, 18 April 2010

Tes Sidik Jari Identifikasikan Karakter Karyawan

FINGER print test atau dikenal dengan tes sidik jari di samping mampu mengidentifikasikan kecerdasan, juga mampu mengidentifikasikan karakter individu. Informasi tentang karakter dan kecerdasan karyawan sangat bermanfaat untuk menempatkannya di tempat kerja yang tepat. “The right man in the right place” penempatan karyawan sesuai dengan potensi, bakat, dan karakternya. Demikian diungkapkan ahli analisis finger print dari Singapura Mr. Richie Maximus.

Ia mengatakan, tes sidik jari sudah diterapkan di beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Taiwan. Sekarang ini, kata Mr. Richie, tes sidik jari sudah digunakan dalam perekrutan karyawan baru dan promosi jabatandi beberapa perusahaan besar di Jakarta.

Ia berpandangan, tiap orang diciptakan sebagai sosok yang cerdas. Namun, kecerdasan yang dimiliki berbeda-beda dengan takaran yang berbeda pula. Tes sidik jari akan menjelaskan dan memetakan potensi dasar atau bakat yang dimiliki. Dari hasil grafik kecerdasan majemuk ini, perusahaan dapat lebih mudah mengarahkan atau mengembangkan kecerdasan karyawannya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dalam hasil tes, disebutkan apa kelebihan dan kelemahan individu. Beberapa rekomendasi juga diberikan untuk mengembangkan potensi yang menonjol, dan menempatkan kekurangan agar tidak menghambat dalam berkarier. “Dengan tes ini, individu dapat memahami diri sendiri dan memilih karier yang tepat. Individu mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan kompetensi yang dominant, membangkitkan semangat untuk kehidupan dan mencapai mimpi-mimpi, mengembangkan diri dan memberdayakan diri untuk mencapai tujuan dan impian,” papar Mr. Richie.

Dari hasil ini, perusahaan bisa memberdayakan karyawan dengan memahami bakat/potensi yang mereka miliki, menemukan nilai-nilai yang tidak tampak dari karyawan untuk pengembangan kreativitas yang lebih menguntungkan, mengorganisasikan kekuatan kinerja karyawan untuk mencapai prestasi tertinggi/optimal, menentukan dan menyelenggarakan pelatihan pengembangan SDM yang dibutuhkan karyawan serta mengevaluasi pengelolaan profil bakat level manajemen.
Ia mengatakan, individu yang sudah bekerja tidak harus mengubah pekerjaannya setelah mengetahui hasil tes ini. Namun, hasil tes dapat digunakan untuk mengembangkan potensi unggulan untuk menunjang profesi kerja.

Delapan Kecerdasan
Psikolog Nyoman Ayu Suci Kharisma Rani mengungkapkan, ada beberapa indikator seseorang melakukan sesuatu sesuai bakatnya atau tidak. “Mereka biasanya penuh rasa riang gembira ketika melakukan sesuatu pekerjaan atau kegiatan. Mereka melakukannya sendiri tanpa harus dipaksa atau diperintah. Mereka juga tidak putus asa dan tidak mudah jenuh pada kondisi apa pun saat melakukan sesuatu itu,” paparnya.
Dengan mengetahui bakat yang sebenarnya, seseorang akan makin senang menghadapi bisnis atau pekerjaannya dalam kondisi apa pun dan lebih produktif.
Contoh, jika setelah dites hasil yang ditemukan individu memiliki karakter yang mudah bergaul, orangnya menyenangkan, dan mampu mengintegrasikan topik pembicaraan sehingga mampu tampil sebagai pengendali pembicaraan. Individu ini populer dan memiliki banyak teman. Ia cenderung tidak ragu dalam berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya. Individu ini cenderung cocok ditempatkan di pemasaran. Karakternya yang mudah bergaul dan menyenangkan bagi orang lain sebagai kunci utama ia sukses di bidang penjualan. Ia menyatakan pekerjaan seseorang yang disesuaikan dengan bakat dan potensi akan meningkatkan produktivitas kerja. “Bagi yang ingin menjadi pegawai, maka potensi otak kiri harus lebih dominan daripada potensi otak kanan. Bagi yang akan mencoba menjadi pengusaha, potensi otak kanan harus lebih dominan dibandingkan otak kiri,” katanya.

Ia mengatakan, kecenderungan seseorang bisa saja dominan otak kiri atau otak kanannya, atau seimbang. Dari hasil ini, kita dapat melatih dan membantu menyeimbangkan kemampuan analisis logis otak kiri dengan kemampuan kreativitas dan apresiasi otak kanan. Manusia memiliki delapan kecerdasan. Kecerdasan linguistik (bahasa) yakni kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Pekerjaan yang cocok baginya penulis, jurnalis, penyair, orator, dan pelawak. Kecerdasan logis matematis yakni kemampuan berpikir (menalar) dan menghitung, berpikir logis dan sistematis. Ini adalah jenis-jenis keterampilan yang diperlukan ekonom atau akuntan. Kecerdasan visual-spasial yakni kemampuan berpikir menggunakan gambar, membayangkan berbagai hal pada mata pikiran.

Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini antara lain arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer dan perencana strategis. Kecerdasan musikal yakni kemampuan mengubah atau mencipta musik, serta menjaga ritme. Ini merupakan bakat yang dimiliki para musisi, komposer, dan perekayasa rekaman. Tetapi, kebanyakan kita memiliki kecerdasan musikal dasar yang dapat dikembangkan selanjutnya. Kecerdasan kinestetik yakni kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi. Kemampuan ini jelas diperlihatkan prestasi atletik, di bidang kesenian seperti menari dan akting, atau dalam bidang bangunan dan konstruksi. Kecerdasan interpersonal yakni kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian, memperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan jenis ini biasanya dimiliki guru, penyembuh, politisi, pemuka agama. Kecerdasan intrapersonal, yakni kemampuan menganalisis diri dan merenungkan diri, mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang, meninjau perilaku seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai, mengenal benar diri sendiri.

Kecerdasan ini biasanya dimiliki filosof, penyuluh, pembimbing. Kecerdasan naturalis yakni kemampuan mengenal flora dan fauna, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya untuk berburu, bertani atau melakukan penelitian biologi. Ahli tumbuhan (botanis), konservasi, biologi, lingkungan, semuanya memperlihatkan aspek-aspek kecerdasan ini.

Perempuan yang akrab disapa Rani ini mengatakan, dengan tes sidik jari, akan diketahui kecerdasan mana yang menonjol. Penempatan karyawan pun disesuaikan kecerdasan yang dimiliki.
Ia menyatakan, memahami diri berarti mampu memahami kekuatan dan kelemahan diri. Individu yang bisa mengetahui potensi dan karakternya, mampu menempatkan dirinya dengan lebih baik dan bertindak efektif sesuai dengan situasinya. “Individu yang demikian mampu melakukan evaluasi dan mengukur kemajuan yang dicapainya sehingga ia mampu mengoptimalkan potensi dirinya. Ia juga diharapkan mampu fokus pada kelebihannya, dan tidak selalu memandang kekurangannya,” ujarnya.

Rathi, misalnya. Ia memiliki karakter yang tak mudah percaya dengan informasi yang disampaikan pihak lain. Ia cenderung menghendaki adanya data, bukti, dasar bukunya dan melihat kualitas orang yang menyampaikannya. Awalnya saat ditawari tes sidik jari, ia tidak terlalu tertarik. Ia kemudian melakukannya dengan sedikit bercanda. Namun, setelah melihat hasilnya, ia kaget, ternyata 90% analisis finger print test sama dengan karakternya. Dari hasil tes terlihat, ia tak mudah memercayai penjelasan apa pun, sebelum ada bukti dan data. Rani berpandangan, individu dapat jauh lebih optimal dalam menempatkan dan mengembangkan diri jika ia memahami karakter dan kelebihan serta kekurangan dirinya. –ast

Minggu, 11 April 2010

Lupus Menyerang Perempuan Usia 20 – 40 Tahun

BATUK terus menerus apalagi berkala dan menjadi penyakit kambuhan, perlu diwaspadai. Siapa tahu penderitanya terserang penyakit autoimun. Salah satu yang terkenal penyakit lupus. Penyakit sistem imunitas yang jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. “Autoimum adalah antibodi yang melawan dirinya sendiri. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan di paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah,” papar Prof. dr. Tjokorda Raka Putra, Sp.P.D.-KR.

Ia mengatakan, secara umum antibodi berfungsi untuk pertahanan diri tubuh. Namun, pada kasus autoimun, tubuh membentuk antibodi untuk melawan dirinya sendiri. Antibodi ini malah merusak organ dalam tubuh. Penyakit lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat.
Kepala Ilmu Penyakit Dalam RS Sanglah ini mengatakan, penyebab penyakit lupus faktor genetik atau bawaan. Penyakit ini menyerang sebagian besar perempuan usia 20-40 tahun. “Mungkin karena faktor hormonal sehingga perempuan lebih mudah terserang penyakit ini,” jelasnya.

Gejala lupus sangat beragam. Dokter terkadang sulit mendiagnosa penyakit ini. Biasanya diawali lemah badan, demam dan nyeri di sendi dan otot. Kadang gejala ini disalahartikan dengan flu yang berulang. Lupus dapat mengenai berbagai alat tubuh. Gejala yang dirasakan seperti sakit di sendi pada kedua sisi (kiri maupun kanan) tanpa merusak sendi. Juga, sering mengenai tangan, lutut dan pergelangan tangan. Kadang-kadang, disertai rasa lemas dan nyeri di otot. “Pasien datang dengan gejala tidak khas, hanya batuk-batuk, atau sesak napas. Secara klasik dapat ditemukan kemerahan di wajah yang dicetuskan paparan sinar matahari. Rambut terutama di dahi rontok, sariawan, kurang darah, bingung atau kejang, bengkak di kaki atau muka,” paparnya. Sering, gejala yang muncul tidak semuanya, sehingga sulit dideteksi. Gejalanya luas dan tidak spesifik.

Penyakit ini sudah ada sejak dulu, tetapi sekarang cenderung meningkat. Sudah ada genetik, dipicu lagi pola hidup yang tidak sehat sehingga mengakibatkan kambuhnya penyakit ini. Penderita autoimun gampang terkena infeksi. Efek jangka panjangnya terjadi kerusakan organ tubuh. Juga, dapat mengakibatkan kerusakan paru, gagal ginjal, gagal jantung, bahkan kematian. Akibat lain, memengaruhi kesuburan dan menstruasi terganggu. Pasein yang sedang kambuh tidak disarankan untuk hamil. Biasanya, ketika pasien sudah sembuh, diatur dalam suatu program kehamilan yang diawasi dokter.

Rematik
Selama ini, kata Prof. Tjok. Raka, penyakit rematik dikonotasikan penyakit sendi. Namun, ada juga penyakit rematik bukan disebabkan faktor sendi. Rematik dapat mengenai organ lain seperti jantung, paru, ginjal, otak, mata, saraf, kulit. Rematik yang mengenai organ-organ di luar sendi ini disebut sistemik atau menyeluruh karena seluruh organ tubuh bisa terkena. Penyakit ini dikategorikan rematik yang cukup serius. Berbeda dengan penyakit rematik karena sendi, kata dia, setelah sembuh obat dapat distop. Namun, pada penanganan penyakit lupus, pasien disarankan berobat berkesinambungan. Setelah penyakit sembuh diobati, program terus dijalankan. Juga, terus dimonitor dokter diberi dosis rendah sampai penyakitnya tidak kambuh.

Ia mengatakan, jenis obatnya banyak, dapat dikombinasikan. Ini memerlukan program dan yang penting ada kepatuhan pasien. “Saya tidak bisa mengatakan minum obat seumur hidup, tetapi perlu diberikan obat kontinu dengan pemantauan dokter,” ujarnya. Yang harus dilakukan pasien, jangan payah secara fisik dan psikis karena dapat mengakibatkan kambuh. Jangan terkena sinar matahari langsung. Sebaiknya, gunakan payung atau jaket. Jangan menggunakan obat berlebihan, termasuk obat hormonal dan alat kontrasepsi. –ast

Sudah dimuat Koran Tokoh Edisi 587, 11 April 2010

Warna Dahak Tentukan Jenis Batuk

BATUK bukan penyakit. Namun, batuk menunjukkan adanya suatu gejala penyakit. Jangan anggap remeh batuk. Batuk dapat timbul karena penyakit jantung. Saat batuk menjadi penyakit kambuhan, setelah diobati hilang, kemudian muncul kembali, perlu diwaspadai. “Batuk diciptakan Tuhan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Itu mekanisme defensif manusia.

Dengan batuk, berarti kita tengah berupaya mengeluarkan sesuatu yang berada dalam saluran napas. Batuk, bentuk mekanisme protektif normal, saat saluran pernapasan berusaha mengeluarkan benda asing atau produksi lendir yang berlebih. Misalnya, jika ada debu, lendir, asap, atau benda asing lainnya yang mengganjal di tenggorokan, tubuh akan batuk untuk mengeluarkannya,” ungkap ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Sanglah Prof. Nyoman Dwi Sutanegara, M.D. Guru besar FK Unud ini mengatakan, batuk dianggap gejala yang menyerang saluran pernapasan. Kalau ada yang mencederai saluran pernapasan muncul batuk.


Dua Jenis Batuk
Ada dua jenis batuk, batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering tidak mengeluarkan apa-apa. Batuk berdahak mengeluarkan lendir infeksi yang menyumbat saluran pernapasan. Kalau infeksi menjadi penyebab batuk, tercermin pada warna lendir yang dimuntahkan. Ada hijau, kuning, atau cokelat bahkan darah tergantung produk bakteri yang terkandung di dalamnya.
Prof Dwi mengungkapkan, terdapat ribuan jenis bakteri dalam saluran pernapasan. Ada bakteri yang jahat, ada yang tidak menimbulkan penyakit. Namun, terkadang karena kondisi daya tahan tubuh menurun, bakteri yang sifatnya baik justru malah berubah menjadi ganas. Contoh, pada penderita HIV/AIDS. “Ini akan menimbulkan radang paru-paru bahkan kematian,” kata pemilik RS Sari Dharma ini. Biasanya para dokter akan melihat warna dahaknya. Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, dapat dideteksi apa bakteri yang terkandung di dahak, termasuk menentukan antibiotik yang digunakan untuk melawan bakteri tersebut.

Gejala batuk muncul karena infeksi saluran pernapasan. Biasanya muncul rasa gatal di tenggorokan. Batuk juga muncul lantaran penyakit jantung. “Ketika jantung tidak mampu bekerja dengan baik, darah tidak mengalir dengan sempurna, sehingga sebagian darah terbendung di paru-paru. Timbullah batuk,” ujarnya.
Batuk karena penyakit jantung, kata dia, dapat dideteksi dari batuk karena perubahan posisi. Misalnya, saat tidur dengan bantal rendah muncul batuk sesak. Begitu membuka jendela dan mendapatkan angin segar, sesak dan batuk berkurang. Gejala ini disebut ahli jantung sebagai sesak napas malam hari yang merupakan salah satu kegagalan jantung kiri. Contoh, ketika berolahraga ringan tiba-tiba muncul batuk sesak.
Batuk dapat juga terjadi karena alergi. Yang paling sensitif dari saluran pernapasan keluar cairan dan bersin. Batuk yang diderita anak-anak sering sulit diatasi karena melupakan faktor alergi sebagai penyebabnya.

Batuk perlu diobati. Obat batuk ada dua jenis yakni obat untuk menekan batuk dan tidak. Jenis obat pertama meskipun ada iritasi, refeks batuk tidak muncul karena pengaruh obat. Ini kurang diminati tetapi cespleng. Seketika tiba-tiba batuknya hilang. “Tidak semua batuk dapat diberikan obat jenis pertama, tergantung penyakitnya. Batuk karena iritasi darah pada penderita TBC paru, misalnya. Kalau diberi jenis obat batuk yang pertama, batuk yang terkumpul di saluran napas tidak bisa keluar akibatnya makin banyak darah di saluran napas. Akibatnya fatal, saluran napas penuh darah dan menimbulkan kematian,” paparnya. Obat batuk yang baik dengan jalan mengobati secara kausal yakni mencari penyebab batuk tersebut. Tidak sekadar menyetop batuk, tetapi mendeteksi mengapa batuk terjadi.

Suara Batuk
Ia mengungkapkan, dari suara batuk dapat dideteksi jenis batuk yang diderita penderita. Batuk rejan atau juga dikenal pertusis atau batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak. Batuk ini disebabkan bacterium bordetella atau bakteri parapertussis. Biasanya dimulai dengan gejala iritasi saluran pernapasan atas ringan seperti batuk, bersin, dan cairan hidung keluar terus menerus dilanjutkan batuk terus menerus. Ada juga batuk yang dibarengi suara serak karena pita suara terganggu di sekitar genderang suara (laring). Selain itu, perlu diwaspadai apakah batuk disertai sesak atau tidak. Sesak ini yang membedakan apakah batuk disebabkan asma atau penyempitan saluran napas bagian atas. Biasanya sesak di saluran pernapasan bagian atas ini mengakibatkan pasien anak-anak mengalami penurunan fungsi paru seketika. Biasanya para dokter melakukan tindakan darurat dengan membuat lubang di bawah penyempitan gendang suara untuk mencegah kematian akibat kekurangan napas.

Ia menyarankan, yang perlu diwaspadai gejala lain yang menyertai batuk seperti panas, nyeri, sakit sendi, dan bengkak yanga biasanya diakibatkan infeksi. “Perhatikan, apakah ada sesak atau tidak. Dapat dicek dari frekuensi napas. Napas normal sekitar 16 per menit. Kalau frekuensi napas 20 per menit sudah dikatagorikan sesak napas,’ jelasnya.

Minum Air Hangat
Untuk meringankan keluhan batuk biasanya disarankan minum air hangat. Air putih hangat dianggap terapi yang baik untuk membantu mengurangi gangguan batuk. Tujuannya untuk mengurangi iritasi saluran pernapasan sehingga dahak mudah keluar. Air dingin tidak dianjurkan karena malah dapat merangsang batuk terutama pada batuk alergi. –ast

Sudah dimuat di Koran Tokoh, Edisi 587, 11 April 2010

Minggu, 04 April 2010

Kenali Potensi Diri lewat Tes Sidik Jari

DEWI begitu lincah memainkan jari mungilnya di tut piano. Lagu ‘Bunda’ karya Melly Goeslow begitu indah mengumandang membuat decak kagum penonton malam itu. Bu Ira menuturkan, ia sudah mengursuskan anaknya, Mia, ke berbagai sekolah musik. Tetapi, sampai sekarang Mia belum mahir bermain piano seperti Dewi. Padahal, usia mereka sama. Apa yang terjadi?

“Dari anak yang berbakat musik dan kurang berbakat di bidang musik, memberikan hasil yang berbeda. Anak yang berbakat lebih cepat menguasai. Anak tampil dengan rasa percaya diri bahwa ia mampu menjadi yang terbaik. Di samping itu, ia mampu menciptakan kreasi sendiri. Sedangkan anak yang kurang berbakat, membutuhkan waktu lama. Stimulasi yang kurang tepat menciptakan kesan ‘aku tidak pandai, aku tidak bisa’, sehingga kondisi ini malah melemahkan semangatnya. Ia menjadi orang yang mudah patah semangat dan daya juangnya kurang,” papar psikolog Nyoman Ayu Suci Kharisma Rani.
Ia berpandangan, dengan mengetahui kecerdasan anak secara dini, orangtua maupun pendidik dapat menyesuaikan dan merencanakan proses pendidikan yang tepat serta mengembangkan bidang yang sesuai dengan potensi mereka. Beberapa kasus yang dijumpai, kata Rani, orangtua malah memaksakan anaknya untuk mengikuti apa keinginan mereka. “Orangtua ingin menjadikan anak seperti keinginan mereka. Memberikan keterampilan yang kurang sesuai dengan potensi anak, merupakan tindakan yang kurang tepat. Anak akan sulit mendapatkan kebanggaan terhadap dirinya yang akhirnya berpengaruh pada pembentukan kepercayaan dirinya. Ia tumbuh menjadi pemalu,” kata pemilik Sekolah Horray Kids ini. Untuk mengetahui kecerdasan dan potensi anak, ia tidak menganjurkan anak tes IQ. Kalau hasilnya bagus, orangtua dengan bangga mengatakan anaknya pintar. Jika hasil tesnya jelek, bisa menimbulkan masalah bagi si anak yang bersangkutan.

Delapan Kecerdasan
Dr. Howard Gardner, psikolog dari Universitas Harvard, AS, mengemukakan kecerdasan tidak terpatri di tingkat tertentu dan terbatas saat seseorang lahir. Teori multiple intelligences yang diusungnya mengatakan, kecerdasan yang berdasarkan tes IQ merupakan pandangan tradisional yang terbatas. Gardner menyatakan, definisi kecerdasan berbeda untuk mengukur cakupan potensi manusia yang lebih luas. Contoh, Mozart adalah pemusik jenius, pemilik kecerdasan musikal. Sedangkan, Einstein ilmuwan dunia yang memiliki kecerdasan logika dan matematika.
Gardner menyatakan, tiap orang berkesempatan mengembangkan kecerdasannya di berbagai bidang. Gardner menemukan delapan kecerdasan, yaitu cerdas bahasa, cerdas logika/matematika, cerdas visual-spasial, cerdas musik, cerdas gerak, cerdas alam, cerdas sosial (interpersonal), dan cerdas diri (intrapersonal). Tiap orang berpotensi memilikinya, namun perkembangannya berbeda-beda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang tercampur dengan kecerdasan lain. Rani mengatakan, untuk mengetahui bakat dan kecerdasan diri, salah satu caranya dilakukan finger print test atau tes sidik jari.

Akurat
Ahli analisis finger print Anggie Pradita mengatakan, tes ini tak kalah ampuh daripada tes psikologi yang umum dipakai. Tes sidik jari mampu mendeskripsikan profil pemiliknya, termasuk potensi dan karakter yang tidak disadari sebelumnya. ”Berbeda dengan tes psikologi umumnya yang tergantung mood atau kondisi kesehatan, tes sidik jari bersifat tetap tidak dipengaruhi kondisi emosi dengan tingkat akurasi 90% - 95 %. Tes ini investasi seumur hidup dapat dilakukan segala usia termasuk anak kebutuhan khusus,” ujar Anggie.
Tes sidik jari tidak membutuhkan waktu lama. Dengan melakukan scan 10 jari yang memerlukan waktu sekitar 15 menit kemudian keluar hasil dari komputer 22 halaman. Hasil akan dianalisis kemudian dilakukan konseling dengan ahlinya.

Fingerprint test dilandasi ilmu pengetahuan lama yang mempelajari pola pada sidik jari manusia yang disebut dermatoglyphic. Melalui penelitian yang ekstensif, seorang ilmuwan di bidang dermatoglyphics Charlotte Wolff (1897-1986) membuktikan adanya hubungan antara sidik jari dan bagaimana otak manusia berfungsi. Dari fingerprint dapat dilihat kelebihan dan kekurangan seseorang, yang dilandasi teori Prof. Dr. Howard Gardner mengenai multiple intelligences. Pola sidik jari manusia sangat unik dan dipengaruhi proses pembentukan secara genetik (DNA). Sidik jari pun tidak akan pernah berubah dan berhubungan erat dengan perkembangan sistem saraf seseorang. Karena itu, tingkat kecerdasan anak dapat diketahui dari awal melalui sidik jarinya. Dengan penemuan ini dimungkinkan untuk mengidentifikasikan multiple intelligences, learning style (visual, auditory and kinesthetic), pola berpikir dan karakter seseorang.

Manfaat umum tes sidik jari untuk mengetahui tingkat kecerdasan majemuk (multi intelligence), mengetahui dominasi kerja otak kanan dan otak kiri, gaya manajemen pribadi yang dibawa sejak lahir, metode berpikir, nilai-nilai interinsik yang utama, cara belajar yang tepat dan disukai dari potensi dirinya, kecerdasan yang paling dominan, karakter komunikasi belajar, karakter sikap bawaan.
Anggie mengatakan, manfaat bagi anak antara lain ia fokus mengetahui kebutuhan utamanya. Anak lebih yakin dan lebih percaya diri terhadap bakat unggulnya sekaligus tidak minder terhadap bakat lemahnya. Manfaat bagi orangtua, mereka yakin terhadap potensi unggulan putra-putrinya; menjadi lebih fokus dalam menyiapkan jenjang prestasi dan karier putra-putrinya. Orangtua tidak pilih kasih dan lebih objektif, bersikap positif, dan realistis dalam menyikapi perbedaan potensi antarputra-putrinya; lebih cepat dalam mengantarkan peningkatan prestasi putra-putrinya. Tidak ada siswa yang salah pilih jurusan atau ikut-ikutan temannya.

Bagi pencari kerja, dengan mengetahui tes ini mereka dapat menyalurkan kreativitasnya sesuai potensi yang dimiliki; dapat memilih pekerjaan sesuai dengan bakat dan potensinya.
Manfaat bagi karyawan, dapat menyalurkan kreativitasnya sesuai potensi yang dimiliki. Bagi perusahaan, dapat menempatkan karyawan sesuai potensinya.
Rani berpandangan tes ini juga dapat digunakan sebagai konsultan perkawinan. Masalah-masalah yang muncul dalam perkawinan dapat diselesaikan dengan mengetahui karakter masing-masing pasangan. Contoh, istri mengeluh karena pasangannya tidak mencintainya lagi. Sementara suaminya mengeluh sudah melakukan yang terbaik untuk istrinya itu. Ternyata setelah dites, suaminya tipe visual artinya suaminya lebih suka menulis kata-kata indah. Sedangkan istrinya tipe auditorial yang lebih suka mendengar kata-cinta. Dengan tes ini akhirnya mereka menyadari karakter masing-masing dan berusaha mengerti dan menyesuaikan diri dengan karakter mereka masing-masing.
Tes ini juga dapat dilakukan untuk orang tua yang sudah pensiun. Sebagian besar mereka kebingungan mencari kegiatan apa yang cocok untuknya setelah pensiun. Setelah dites dapat diketahui, apakah ia cocok berkebun, berolahraga atau bermain musik.

Anak Autis
Anggie mengatakan, tes ini juga baik untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. Orangtua tidak perlu merasa rendah diri. Anak itu tidak bodoh dan bisa diatur. ”Anak autis bukan bodoh, tetapi unik. Dengan tes ini akan mendapatkan pola komunikasi yang tepat dan mengetahui apa kelebihan si anak. Orangtua tidak harus memaksakan anak mampu segala hal. Tetapi, cukup fokus satu hal dan menjadi nomor satu di bidangnya. Itu luar biasa,” jelas Anggie.
Dari tes tersebut, setelah dianalisis, akan didapat 4 tipe utama yakni W, R, U, dan A. Tipe W yakni orang yang kemampuannya kuat. Sisi baiknya, apa yang diinginkan akan dikejar sampai dapat. Dia kompetitif. Sisi negatifnya, sering disebut keras kepala. ”Orangtua sering bilang ’kamu ini susah diberi tahu’. Orangtua harus tahu, jangan dilihat dari sisi negatifnya tinggal bagaimana orangtua mencari jalan efektif untuk mengajari anaknya,” kata Anggie.

Tipe U yakni imitatif atau suka mengopi. Ia mudah menyesuaikan diri dalam berbagai situasi. Kalau lingkungannya baik, dia akan cepat beradaptasi. Kalau bergaul dengan orang pintar dia cepat termotivasi dan untuk mengikuti role modelnya. Tipe R yakni tipekal orang yang selalu ingin berbeda dengan yang lain. ”Kata pertama yang diucapkan, ’saya tidak setuju’. ’Mengapa harus begitu?’ Tipe orang ini sangat kreatif,” ujarnya.
Tipe A yakni orang yang pada dasarnya memunyai karakter genius tetapi harus dipupuk. Orangtua harus tahu apa kekuatan si anak. Ibarat spon, kalau tidak ada airnya, tidak akan bisa digunakan. Kalau disiram air, akan diserap. Dia mampu menyerap dengan baik. “Kalau emosi sudah terbentuk dan dia tidak mampu mengeluarkan emosinya, ini bisa bahaya. Banyak kejadian, anak jenius bunuh diri atau melakukan kekerasan,“ kata Anggie.

Ia mengatakan, secara genetik karakter, bakat, dan kecerdasaannya seperti itu. Kita tidak bisa memungkiri lingkungan memberi pengaruh kepada anak. “Tetapi, itu hanya 5%,“ katanya.
Setelah tahu potensi yang ada, kata Anggie, dilakukan pemetaan. Apa hal-hal yang ingin dicapai. Definisikan nilai apa yang harus dipunyai untuk mewujudkannya. Mana yang harus dipelajari. “Kalau sudah benar-benar mendefinikasikan step by step, niscaya keberhasilan akan tercapai. Kalau gagal, evaluasi kembali, mungkin ada di tengah jalan hal yang belum dilakukan. Cari masalahnya, kemudian temukan solusi, dan lakukan kembali,“ paparnya.
Ia mengatakan, tanpa memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasikan dunia, bekerja dengan keterampilan sendiri dan mengembangkan kemampuannya sendiri, keberhasilan tidak akan dicapai. Kecerdasan anak tidak hanya bersumber pada pemenuhan nutrisi, tetapi juga disertai pemberian stimulasi pada anak. Seseorang akan tumbuh dengan perkembangan otak lebih baik jika difasilitasi beragam pengalaman. Hasil analisis fingerprint test memang tidak dapat memberi tahu masa depan seseorang, tetapi dapat membantu mengenal kekuatan dan kekurangan diri yang dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai hal. –ast