Tampilkan postingan dengan label olahraga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label olahraga. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 September 2010

Ibu-ibu PKK Main Bola

Bola Ditendang ke Depan Lari ke Belakang

IBU-IBU anggota PKK pun sekarang bermain sepak bola. Inilah cara yang dilakukan ibu-ibu PKK Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-65 Republik Indonesia baru-baru ini. Pertandingan sepak bola tersebut diikuti 10 banjar yang ada di Desa Beraban.
Ketua Panitia Peringatan Hari Nasional Desa Beraban Ketut Sunarwa, S.T. mengungkapkan dalam dua tahun terakhir acara peringatan HUT RI melibatkan seluruh warga masyarakat berjalan santai. Kali ini, kata karyawan Bali Nirwana Resort ini, para ibu PKK memberi ide. Mereka ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dan unik yakni pertandingan sepak bola perempuan. “Ternyata sambutan warga masyarakat sangat luar biasa,” ujarnya. Begitu antusias ibu-ibu, selain berlatih di lapangan umum Desa Beraban, juga ada yang berlatih di pantai Tanah Lot.

Sunarwa mengatakan, peraturan pertandingan dibuat longgar. Jika biasanya pemain sepak bola 11 orang, sepak bola perempuan ini 15 pemain. Antusias penonton pun luar biasa. Apalagi Bupati Tabanan Eka Wiryastuti berkenan hadir membuka acara tersebut. Mulai dari anak kecil sampai orang tua memadati lapangan umum Desa Beraban.
Jepun Club yang diusung Banjar Beraban berhasil menjadi juara I mengalahkan tim Banjar Dukuh dalam final. Tim ini dilatih Ketut Muliarta dan Nyoman Sentra, yang keduanya pemain sepak bola Werdhi Sesana Beraban Tabanan.

Kadek Ariani, istri Kepala Dusun Banjar Beraban I Nyoman Sukajaya, turut memperkuat tim Jepun Club. Menghadapi pertandingan, mereka berlatih seminggu tiga kali, pukul 16.00 sampai 19.00. Sukajaya yang selalu mendampingi timnya saat berlatih sering dibuat tertawa terbahak-bahak melihat ulah para ibu PKK bermain sepak bola. ”Cara menendang bola salah. Bola yang ditendang ke depan, malah lari ke belakang,” tuturnya. Namun, Sukajaya memberikan salut. ”Saat bertanding, pemain sepak bola perempuan sangat sportif. Saat mereka berhadapan dengan lawan di lapangan dan berebut bola, tak tampak rasa permusuhan. Mereka malah saling tos,” ujarnya.

Tidak pernah Mimpi
Hobinya berolahraga membuat Nengah Budi Astiti langsung setuju ketika dipilih memperkuat Jepun Club. Ibu rumah tangga usia 40 tahun ini waktu di SMA, suka bermain bola voli dan lompat jauh. Tugas Budi Astiti dalam Jepun Club sebagai back.
Sebagai pemanasan dalam berlatih, pemain diharuskan berlari keliling lapangan dua kali. ”Lumayan capek. Waktu pertama berlatih kaki rasanya sakit luar biasa. Tetapi, lama kelamaan jadi terbiasa,” tuturnya.
Sementara itu, Kadek Ariani, ibu dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai penjual nasi ini menyatakan tidak pernah mimpi menjadi pemain sepak bola. Ia mendapat tugas sebagai penyerang. ”Memang, saya suka senam aerobik. Tetapi, bermain sepak bola tidak pernah,” akunya. Setelah tiga kali berlatih, ia mengaku baru bisa mengenali teknik pertandingan. Perempuan usia 35 tahun ini mengaku baru bisa mengoper bola setelah berlatih berkali-kali. Tetapi, menurutnya, kesukaannya bersenam aerobik menjadi modal napasnya tidak ngos-ngosan saat di lapangan.
I Nyoman Sukajaya menuturkan, kalau memang bisa eksis, ia ingin terus mengembangkan kegiatan tim Jepun Club ini. –ast

Koran Tokoh, Edisi 609

Selasa, 14 September 2010

Senang Sepak Bola tetapi Minta Gratis

CABANG olahraga sepak bola belum mampu dijadikan lahan pekerjaan yang menjanjikan. Sangat berbeda dengan di luar negeri, sepak bola sudah dikembangkan secara profesional. Atlet sepak bola juga sudah dibina sejak dini, sehingga prestasinya maksimal. Demikian diungkapkan Ketua Umum KONI Bali Made Nariana.
Pembibitan atlet sejak dini khususnya di Bali belum maksimal dilakukan karena kurangnya sarana dan prasarana. Padahal, Bali memiliki banyak potensi olahraga yang bisa diunggulkan. Olahraga unggulan Bali saat ini, menembak, kempo, biliar, atletik, yudo, angkat besi, pencak silat, golf, karate, voli pantai, bermotor, tarung derajat dan panjat tebing. Ia menilai, selama ini prestasi lebih banyak didapatkan dari cabang perseorangan. Sedangkan nomor beregu seperti sepak bola atau tenis meja masih lemah.

Ia menilai, banyak orang yang senang sepak bola, tetapi ketika menonton mereka ingin gratis. “Semestinya, masyarakat ikut memikirkan kemajuan sepak bola dengan cara ikut memberikan bantuan, terutama perusahaan swasta ikut memberi dukungan dana,” kata Nariana. Ia mengakui, pengembangan sepak bola membutuhkan dana besar. Sekolah sepak bola membutuhkan lapangan untuk bewrlatih, sedangkan lapangan masih minim. Perlu perhatian lebih pemerintah untuk melakukan perbaikan sarana dan prasarana olahraga, terutama cabang unggulan.

Sejak tahun 2008, pemerintah sudah memberikan perhatian khusus kepada atlet berprestasi. Ada tiga kriteria yang dipersyaratkan yakni meraih medali emas dalam PON, meraih medali emas, perak, perunggu dalam kejuaraan dunia atau sea games.
Pemprov. Bali juga lewat KONI Bali sejak tahun 2009 juga memberikan dana tali kasih kepada atlet yang berhasil meraih emas dan pelatihnya di PON. Mereka berhak mendapatkan dana stimulus Rp 1 juta per bulan sampai PON berikutnya. Tahun 2010, Menpora berencana memberi hadiah rumah kepada atlet dan pelatih berprestasi. “Karena ini ruang lingkupnya seluruh Indonesia tentu didata dulu siapa yang berhak. Ada enam atlet sudah disurvei di Bali, tetapi keputusan yang berhak untuk menerimanya belum turun,” kata Nariana. Ia mengimbau induk organisasi agar lebih memberikan kesempatan kepada atlet asli Bali. “Hanya kebanggaan semu membeli atlet luar. Lebih baik kita bina atlet putra-putri Bali,” tandas Nariana. —ast

Koran Tokoh, Edisi 610, 12 s.d 19 September 2010

Denpasar Minim Sarana-Prasarana Olahraga

SARANA dan prasarana sepak bola di Kota Denpasar masih minim. Hadirnya Stadion Sepak Bola Kompyang Sujana belum menjamin terjadinya peningkatan prestasi sepak bola warga Kota Denpasar. Prestasi cabang olahraga ini memang belum berbuat banyak di ajang kompetisi besar. Hal ini ditegaskan Ketua Harian KONI Denpasar Drs. Nyoman Mardika, M.Si. Menurut Mardika, penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Kota Denpasar belum maksimal. “Sepak bola masih mendingan karena punya stadion, cabang olahraga lain malah belum memiliki lapangan,” ujar pria yang juga dosen Universitas Warwadewa Denpasar itu.

GOR Kompyang Sujana tidak hanya digunakan untuk berlatih sepak bola. Cabang olahraga lainnya juga sering memanfaatkanya untuk berlatih seperti atletik, panahan, tenis, dan bola voli. Stadion tersebut tak jarang juga dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan sosial pemerintah dan masyarakat. GOR Kompyang Sujana disewakan untuk masyarakat umum dengan tarif Rp 500 ribu - Rp 1 Juta sekali pakai. Klub sepak bola yang berlatih dikenai sewa Rp 125 ribu per jam. Untuk pertandingan Rp 150 ribu per jam. Mardika yang juga berprofesi sebagai wartawan ini mengatakan, KONI Denpasar hanya melaksanakan administrasi penyewaan, sedangkan uang sewa disetor ke Pemkot Denpasar, karena biaya perawatan lapangan ditanggung pemerintah.
Untuk biaya perawatan lapangan berkisar Rp 30 juta per tahun. Biaya ini mencakup air untuk menyiram lapangan, pemeliharaan dan pencukuran rumput, pemeliharaan mesin rumput, dan pernambahan pasir ketika lapangan berlubang. Kalau ada kerusakan parah biasanya diperbaiki Dinas PU Kota Denpasar. Uang sewa lapangan, kata Mardika, belum mampu menutupi biaya pemeliharaan lapangan sehingga subsidi pemerintah masih terus diperlukan.

Ia mengakui, Denpasar memang belum memiliki sarana dan prasarana lengkap untuk semua bidang olah raga. Renang masih berlatih di Blahkiuh. Belum lagi minimnya fasilitas untuk menggembleng atlet panahan dan gate ball. Ia menegaskan, sulitnya atlet Denpasar mencapai prestasi puncak karena tidak ada dukungan sponsor yang membantu kegiatan. “Saat ini masih mengandalkan bantuan pemerintah,” ujarnya. Olahraga unggulan Kota Denpasar ke tingkat nasional selancar dan pencak silat. Sedangkan unggulan di daerah atletik, senam, tenis meja dan renang. Untuk pembibitan atlet sejak dini, kata dia, dipantau dari Porsenijar. “Atlet yang menjadi juara masuk prioritas,” jelasnya.

Klub-klub sepak bola memang sudah memiliki sekolah sepak bola untuk pembibitan atlet sejak dini. Namun, sekarang yang masih menjadi kendala lapangan tempat berlatih. Pemerintah daerah memberikan anggraan paling besar pada cabang olahraga sepak bola Rp 800 juta lewat KONI. “Namun, biaya untuk sekali kompetisi dan kegiatan bisa menghabiskan ratusan juta rupiah. Di sinilah kelemahan mengapa kita belum mampu mencapai prestasi puncak,” tandas Mardika. —ast

Koran Tokoh, Edisi 610, 12 s.d 19 September 2010

Senin, 13 September 2010

Perbakin Gagas Program 1000 Pelajar

Diah dan Pramita Petembak Andalan Bali.

Doorrrrrrrr……………! Suara tembakan menakutkan bagi sebagian besar orang termasuk kaum perempuan. Namun, bagi kedua perempuan cantik ini senapan bukanlah barang yang menakutkan. Memegang senapan dan melakukan tembakan, membuat mereka merasa bangga dan lebih gagah. “Ada suatu keasyikan tersendiri ketika menembak,” tutur I Gusti Agung Diah Pramesti, salah seorang atlet petembak Bali.
Awal mulanya ia mengaku takut mendengar suara tembakan. Namun, lama-kelamaan, setelah makin digeluti, ia menjadi tertantang. Bagi istri Cok. Gede Putra Tri Andayana ini, menembak memberikan banyak manfaat secara emosional. Ia mengaku menjadi lebih tenang, sabar dan dapat mengontrol emosi. “Karena, kalau saya menembak memerlukan konsentrasi tinggi dan fokus untuk mengenai sasaran,” ujarnya. Selain itu, kata Diah, sangat penting melatih pernapasan dan menjaga stamina. Semua persyaratan secara fisik itu sudah dipenuhi Diah. Sebelum menekuni dunia menembak, Diah merupakan atlet renang. Olahraga renang ditekuninya sejak kelas 5 SD.
Ketika masuk SMP Negeri Semarapura, Klungkung, ia tertarik mencoba ikut kegiatan ekstrakurikuler menembak di sekolahnya. Pembinanya, alm. Hj. Yusuf dan A.A. Sayang yang merupakan pengurus Perbakin (Persatuan Menembak Indonesia) Cabang Klungkung. Program 1000 pelajar yang digagas Perbakin Bali memang dikhususkan menyasar siswa untuk mencari atlet muda berprestasi di seluruh Bali.
“Awal mula hanya iseng mencoba menembak, tetapi kok jadi ketagihan,” tutur staf Disdikpora Prov. Bali ini. Cukup lama ia melakukan penyesuaian. “Sekitar 2 tahun, saya menyesuaikan diri agar lebih memahami senapan. Caranya, dengan biasa memegangnya dan membersihkannya dengan mengelap, agar perasaan takut dan degdegan hilang,” kata perempuan usia 20 tahun ini, yang baru beberapa bulan lalu melangsungkan pernikahan. Setelah menamatkan SMP-nya, ia diterima di SMAN I Denpasar. Di SMA-nya itu tidak ada ekstrakurikuler menembak. Setelah menamatkan SMP, ia langsung bergabung dalam pembinaan atlet muda menembak. Untuk pelatihan kering, biasanya tidak menggunakan peluru. Ia melakukan pelatihan di rumah seperti di depan cermin, bagaimana posisi menembak yang benar. Pelatihan fisik ia lakukan tiap Senin, Rabu, dan Jumat, pukul 16.00 di lapangan Renon. Pelatihan fisik berupa lari untuk melatih otot. Pelatihan menembak di Lapangan Pakse Bali Klungkung tiap Jumat dan Sabtu pukul 17.00 s.d 20.00. Saat ini ia memegang senjata api kaliber 22 dan senapan angin ARM laras panjang.

Diah menikah di usia yang sangat muda. Menurutnya, keinginan menikah karena ia dan suaminya yang bekerja di kapal pesiar ini ingin menjadi lebih bertanggung jawab terhadap hubungan yang mereka jalani. “Suami sangat mendukung dan tidak melarang. Saya juga tidak menunda kehamilan. Semua saya serahkan kepada Tuhan,” tutur perempuan yang masuk dalam program atlet andalan Bali ini.

Takut Kena Peluru
Sebagaimana Diah, suara tembakan awalnya juga membuat atlet menembak loainnya, Made Ayu Pramita Suari, ketakutan. Apalagi, awalnya ia sempat berpikir, takut terkena peluru. Sampai-sampai ia menutup telinganya saat bunyi tembakan. Ia mengaku tangannya gemetar saat mengangkat senjata. “Keringat dingin sampai keluar saking takutnya,” tuturnya sembari tertawa mengingat kejadian itu. Selama tiga bulan, ia mencoba bersahabat dengan senapan angin yang digunakan untuk berlatih. Keinginan mendalami menembak sangat didukung keluarganya. Bahkan, ibunya sering mengantarnya berlatih. Lama-kelamaan, Pramita akhirnya benar-benar mencintai olahraga menembak.
Namun, saking sibuknya berlatih, pelajarannya sempat tertinggal satu semester saat SMP. Pramesti mencoba melakukan perbaikan agar kesibukannya berlatih tidak mengganggu pelajarannya di sekolah. “Untungnya, penurunan nilai saya segera terkejar. Hanya satu semester turun,” ujarnya.
Dalam program 1000 pelajar, Pramita mendapatkan juara II sehingga ia bersama Diah masuk dalam pembinaan atlet muda menembak.

Prestasi yang paling anyar yang diraihnya mendapatkan emas dalam beregu bersama Diah dalam PON XVII di Kaltim. Dalam hari ulang tahun Kota Jakarta 2010 ia mendapatkan Juara III ARM perseorangan.
Ia mengaku sudah memunyai pacar. Sang pacar pun diminta mengerti kondisinya sebagai atlet menembak. Kalau ada masalah, ia berusaha mencari jalan keluarnya segera, dan tidak mau persoalan pribadinya berlarut-larut dan menganggu konsentrasi berlatih. Biasanya menjelang pertandingan, ia melakukan relaksasi ke salon dan jalan-jalan bersama teman-temannya. “Agar lebih santai dan tidak tegang,” kata Pramita.

Putri pasangan Nengah Siam Kastawan dan Gst. Ayu Putu Sari Ningsih ini awal mulanya sempat diolok-olok kakak laki-lakinya. “Biasanya perempuan takut dengar suara tembakan. Kok ini berani. Ajari kakak menembak juga,” ujarnya mengutip olokan kakaknya itu. Pramita menawakan sang kakak untuk ikut ke lapangan. Namun, sesampainya di lapangan, kakaknya mengurungkan niatnya karena merasa takut mendengar suara tembakan. “Sejak itu, saya tidak diledek lagi. Apalagi beberapa prestasi sudah saya capai. Keluarga bangga pada saya,” ujarnya sumringah.

Minim Peminat
Menurut Humas Perbakin Bali Nyoman Sri Mudani, S.H. atlet yang berlatih di lapangan diperkenankan membawa senjata ke rumah dengan persetujuan induk organisasi. “Senjata angin dapat dibawa pulang untuk pelatihan kering di rumah tanpa peluru. Mereka biasanya berlatih bagaimana cara memegang senjata dan posisi berdiri dan membidik sasaran,” kata perempuan yang akrab disapa Manik ini. Atlet yang dalam kondisi hamil, kata dia, biasanya cuti dan hanya melakukan pelatihan kering di rumah.
Ia menilai, peminat menembak di kalangan generasi muda khususnya perempuan masih minim. Dengan program 1000 pelajar yang digelar Perbakin, ia berharap, akan ditemukan atlet muda menembak khususnya perempuan. Sebagai apreasiasi pemerintah kepada atlet berprestasi, Diah dan Pramita yang berhasil mendapatkan emas dalam PON di Kaltim diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di Disdikpora Provinsi Bali. Mereka juga menerima uang pembinaan. Manik berharap, para pengusaha ikut memberi kontribusi dengan menjadi bapak angkat agar pembinaan atlet berkesinambungan. “Apalagi menembak merupakan olahraga unggulan Bali,” katanya. –ast

Tokoh, Edisi 609, 12 s.d 19 September 2010

Minggu, 07 Februari 2010

Penuaan bisa Dihambat

Semua orang pasti menjadi tua. Namun, jangan pasrah menunggu tua. Proses penuaan dapat dicegah, bahkan dihambat. Ilmu mencegah penuaan kini dapat dipelajari di Program Studi (PS) Magister Kekhususan Anti Aging Medicine Program Pascasarjana Unud. Unud menjadi kampus yang pertama di dunia membuka PS ini.

Ketua Pusat Studi Anti Aging Medicine FK Unud Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS. mengungkapkan, banyak orang menyamakan anti aging dengan kosmetik. “Anti aging bukan kosmetik tapi kalau di dalamnya ada sisi estetika itu memang benar tapi hanya sebagian kecil saja,” ujarnya.

Ia mengatakan, banyak orang menyelewengkan arti anti aging ini. Salon mengiklankan diri seolah-olah mampu melakukan anti aging padahal anti aging bukan kosmetik. “Anti aging medicine adalah satu cabang ilmu kedokteran yang intinya menekankan pada pencegahan, pengobatan, dan pengembalian keadaan semula dari semua gangguan karena proses penuaan. Tujuannya untuk memperpanjang hidup dan tetap dalam keadaan sehat,” ujar Guru Besar Bagian Andrologi dan Seksologi FK Unud ini.

Konsep dan definisi asli Anti Aging Medicine diperkenalkan pertama kali pada tahun 1993 oleh American Academy of Anti Aging Medicine (A4M) yang diketuai Dr Robert Goldman, MD, PhD. Sejak itu banyak ilmuwan dari berbagai negara menaruh perhatian pada istilah baru ini. Walaupun istilah anti aging mengundang kontroversi, tetapi banyak data ilmiah menunjukkan bahwa proses penuaan dapat diperlambat, ditunda, bahkan dibalikkan, sehingga rentang usia dapat diperpanjang. “Kalau itu dapat dilakukan di Indonesia usia harapan hidup (UHH) orang Indonesia makin panjang. Kenyataan sekarang UHH orang Indonesia rendah yakni 66,7 tahun. Dibandingkan dengan Malaysia usia harapan hidupnya 70 tahun, Hongkong 80 tahun, Jepang, Eropa, dan Amerika 90 tahun,” paparnya lebih jauh.

Artinya, ketika anti aging medicine sudah diterapkan di Indonesia usia harapan hidup orang Indonesia meningkat. Kualitas hidupnya meningkat, berdampak pada produktivitas kerja makin baik dan bermanfaat bagi bangsa.
Kapan ini diterapkan? “Jangan menunggu sampai mengalami penuaan. Biasanya orang mengalami penuaan usia 30 tahun. Terjadi penurunan berbagai hormon di dalam tubuh. Lakukan prinsip anti aging medicine menjelang usia 30 tahun,” ujar salah seorang pendiri Asosiasi Seksologi Indonesia.

Ia mengatakan, ada beberapa pilar anti aging medicine yakni olahraga teratur, diet yang terkontrol. Makan makanan yang bergizi dan seimbang. Jangan berlebihan atau kurang. Kontrol stres, mengonsumi suplemen, dan pengobatan hormon. Dengan menerapkan prinsip dan pengobatan anti aging kondisi seseorang bisa dikembalikan pada keadaan sebelumnya yakni pada usia 30 tahun.

Orang tua memiliki banyak penyakit karena terjadinya proses penuaan. Penurunan hormon dapat mengakibatkan memori mudah lupa, sulit tidur, sering mudah tersinggung, sering capek, sering lelah, pesimis, organ seks menurun, atau ereksi terganggu. Keadaan tubuh yang menurun karena penuaan dapat dikembalikan keadaan semula. Dengan prinsip anti aging medicine, penuaan dapat dicegah. Penyakit pun dapat dicegah.

Pengobatan dapat berupa teknik stemsel yakni dengan menyuntikkan sel muda ke dalam tubuh seseorang, dan sel itu berkembang membuat sel pada bagian tubuh yang rusak dapat tumbuh lagi. Tubuh akan kelihatan lebih muda lagi. Dapat juga dengan mengonsumsi pil dan suplemen hormon seperti antioksidan.
Sebagian besar pria berusia lanjut, bentuk tubuhnya berubah. Perutnya menjadi buncit. Ini disebabkan karena penurunan hormon testoteron. “Kalau diberi pengobatan hormon testoteron tubuhnya akan berubah lagi. Perut tidak buncit lagi. Selama obat diberikan secara benar dan dilakukan ahlinya tidak akan ada efek samping,” kata Prof. Wimpie.

Ia menyatakan, kalau prinsip anti aging medicine sudah diterapkan dan berhasil, usia tidak ada artinya lagi. Orang tidak mengenal usia lagi ( agelles). “Berapa pun usianya, fungsi tubuhnya masih muda dan berfungsi dengan baik. Penampilan luar berubah. Kulit menjadi kencang, halus dan tidak keriput lagi,” kata lelaki penerima outstanding Leadership Award dari the American Academy of Anti-Aging Medicine (A4M) ini.


Perhatikan Tiga Pola Sehat

Lakukan olah raga secara sistematis dan sesuai takaran. Olah raga yang terlalu diforsir memunculkan oksidan di dalam tubuh. Oksidan berlebihan menyebabkan tubuh menjadi rusak. Manfaat olah raga untuk mencapai kebugaran fisik. Demikian diungkapkan Ketua PS Magister Ergonomi Fisiologi Kerja FK Unud. Prof. dr. Ketut Tirtayasa MS, AIF.

Ia mengatakan, olah raga yang dikatakan benar, apabila mencapai kebugaran fisik. Kebugaran fisik adalah kemampuan tubuh melakukan tugasnya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan berarti. Tubuh masih memiliki tenaga cadangan yang bersifat darurat, misalnya tiba-tiba ada gempa masih mampu melarikan diri. Kebugaran fisik artinya tahan bekerja dan tidak rentan terhadap penyakit.

Ia mengatakan, saat berolah raga kita harus mengukur detak jantung per menit. Tujuannya, agar olah raga yang dilakukan mencapai kebugaran fisik. Detak jantung per menit diukur dengan rumus intensitas olah raga yakni 60% - 80% x 220 (denyut nasi maksimal) dikurangi umur. Denyut jantung ini yang harus dicapai saat berolah raga. Contoh usia 40 tahun. Denyut jantung yang dicapai waktu berolah raga berkisar 108-144 per menit. “Jika kurang akan berpengaruh pada kebugaran. Jika berlebihan juga kurang baik kesehatan,” ujarnya.

Olah raga yang berlebihan, kata Prof. Tirtayasa, mengakibatkan kebutuhan oksigen dalam tubuh makin banyak. Tubuh menjadi kelelahan. Oksidan muncul terlalu banyak di dalam tubuh. Oksidan yang berlebihan malah mengakibatkan tubuh menjadi rusak sehingga tubuh perlu zat antioksidan. “Tubuh memiliki zat antioksidan di dalam yakni hormon endogen yang bersifat menetralisir oksidan. Antioksidan dari luar didapat dari suplemen atau bahan makanan yang mengandung antioksidan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan,” paparnya lebih jauh.

Ia menyarankan, usia 40 tahun ke atas harus berhati-hati memilih olah raga yang sesuai dengan kondisi tubuh. Olah raga yang baik adalah jalan, dan jogging. Berbeda dengan usia di bawah 40 tahun. Tubuh masih memiliki hormon endogen yang tinggi. “Olah raga yang baik adalah teratur dan sesuai takaran. Lakukan 3-5 kali seminggu. Tidak dilakukan berturut-turut atau jangan sampai libur dari dua hari. Artinya, kebugaran fisik tidak dapat disimpan. Ketika tubuh sudah tidak fit lagi, tubuh perlu olah raga untuk mempertahankan kebugaran,” ujarnya.

Untuk mencapai hidup sehat, kata Prof. Tirtayasa, ada tiga pola yang harus dilakukan yakni pola pikir, pola gerak, dan pola makan. “Pikiran seimbang tidak stres, makan yang memenuhi gizi, jumlahnya sesuai dan tidak berlebihan. Pola gerak dengan berolah raga yang teratur dan sistematis,” ujarnya.

Sediakan Sarana Kebugaran
Ia menyarankan, perusahaan sebaiknya menyediakan sarana olah raga bagi karyawannya. Tujuannya, membuat karyawan lebih bugar. Dengan kebugaran fisik, semangat kerja lebih tinggi dan produktivitas meningkat. Namun, pihak pengusaha sering mengabaikan hal itu. Mereka menganggap hanya menambah biaya. Padahal, dengan tersedianya sarana kebugaran tubuh di tempat kerja, karyawan menjadi lebih sehat. “Tidak ada gunanya olah raga hanya hari Jumat. Olah raga yang bermanfaat jika dilakukan teratur dan sesuai takaran,” kata Prof. Tirtayasa. –ast

Koran Tokoh, Edisi 578, 7 s.d 13 Februari 2010

Jumat, 15 Mei 2009

Cantik dengan Terapi Senyum

Kecantikan sejati bukan sebatas tampak cantik karena riasan, tapi justru dipancarkan dari mata seseorang yang merasa cantik dan sehat. Energi di dalam mata sering dikaitkan dengan kesehatan emosional, pertumbuhan fisik dan emosional dan vitalitas. Kunci untuk mendapatkam mata berbinar adalah senyum tulus dan ekspresi yang mencerminkan semua kecantikan alamiah yang terdapat di dalam diri seseorang.

Dalam kehidupan sehari-hari, kecantikan seperti ini disebut kecantikan dari dalam, inner beauty. Pikiran yang cantik dan rileks lebih berkhasiat dibanding krim wajah yang harganya paling mahal atau suntikan atau operasi plastik. Perawatan yang memperhatikan cara ekspresi wajah yang tulus dan cara mencerminkan kecantikan fisik dan kesejahteraan emosional disebut terapi ekspresi atau terapi senyum. Terapi senyum dapat dilakukan pria dan perempuan. Memperhatikan semua ekspresi untuk membantu mendapatkan dan menumbuhkan kecantikan dari dalam tak dapat ditemukan di mana pun dan dengan kosmetik apa pun. Tak heran jika senyum tulus berseri-seri dianggap sebagai aset yang tak ternilai harganya untuk kecantikan. Bayangkan betapa Anda tampak dan merasa lebih cantik ketika Anda merasa percaya pada diri sendiri dan senang dengan lingkungan sekeliling Anda. Lalu mengembangkan senyum senang yang membuat Anda tampak dan merasa lebih cantik dalam situasi apa pun.

Untuk melakukan terapi senyum, Anda perlu beberapa alat bantu. Cari kamar atau ruang dengan cermin. Siapkan lilin aromatik atau wewangian penyegar ruangan yang membuat Anda merasa rileks dan senang. Siapkan musik yang membuat Anda merasa bersemangat. Bayangkan orang dan tempat-tempat yang Anda senangi. Sesudah itu, lakukan langkah-langkah berikut:
  1. Pertama-tama, rilekskan diri Anda di area terapi. Nyalakan lilin aromatik, setel musik dan nikmati lingkungan sekeliling Anda. Pandang ke cermin. Perhatikan wajah Anda.
  2. Latihan membuat senyum palsu dengan mengangkat sudut mulut ke atas. Perhatikan dan rasakan tarikan yang di wajah ketika tak ada energi di batik senyum Anda.
  3. Sesudah akrab dengan otot senyum Anda, rileks kembali dan tersenyum tulus.
  4. Jika sulit tersenyum tulus, siapkan gambar untuk membantu mewujudkan pemikiran-pemikiran bahagia.
  5. Perhatikan beda antara perasaan dan senyum tulus dengan senyum palsu. Perhatikan juga perbedaan di mata.
  6. Semakin banyak seseorang memberikan perhatian pada caranya tersenyum dan semakin sering latihan tersenyum tulus, kecantikan alamiahnya akan makin terpancar. Bahkan senyum ketika tak seorang pun berada di sekitar Anda dapat membantu mengencangkan wajah, memberi energi kepada tubuh dan pikiran untuk tampak dan merasa cantik dalam arti yang sebenarnya.
Sumber : disini

Jumat, 03 April 2009

Dengan Yoga Temukan jati Diri

YOGA tidak bertentangan dalam ajaran agama Katolik. Dalam agama Katolik juga dikenal meditasi. Pemusatan pikiran untuk mencapai keheningan dan menciptakan keakraban dengan Tuhan, berbicara dan berdoa pada Tuhan. Demikian diungkapkan Romo Kristianus Ratu SVD dari Gereja Katedral Denpasar.
Ia mengatakan biara-biara biasa menerapkan meditasi ini bagi para penghuninya. “Saat hening mereka terjaga untuk memusatkan pikiran dan berdoa,” ujarnya.

Ia menilai meditasi tidak hanya dapat dilakukan bagi para biarawan dan biarawati, namun hendaknya semua umat mau melakukan meditasi tersebut. Dalam katolik lebih dikenal dengan nama adorasi. Gereja Katedral Denpasar menyiapkan ruangan khusus yang dapat digunakan 24 jam oleh umat bermeditasi. Bahkan, kata Romo, hampir setiap jam ada saja umat yang datang. “Bagi umat yang baru belajar mereka biasanya meminta agar ada yang menuntunnya. Ada juga inisiatif sendiri dari umat bermeditasi karena membaca buku bagaimana proses menuju keheningan itu,” paparnya. Menurutnya tokoh besar dan pimpinan gereja Katolik pada zaman dulu yang hidup ratusan tahun lalu sudah mengenal meditasi.


Mereka mencari ketenangan dengan pergi ke gua dan gunung. Dalam keheningan, suasana tenang dan diam mereka dapat membangun hubungan dekat dengan Tuhan. Untuk menciptakan keheningan, kata Romo, memang memerlukan waktu. Ia sendiri terbiasa bermeditasi sekitar pukul 11-12 malam. Banyak sikap yang dapat dilakukan seperti berdiri, berlutut, ataupun duduk. Posisi tergantung dari umat sendiri. “Dalam meditasi, saya merenungkan bagaimana kesalahan yang pernah saya lakukan kepada Tuhan, sesama dan pada diri sendiri. Aspek itu saya refleksikan mulai dari sejak saya kecil hingga dewasa. Saya melihat kembali kehidupan dari hari ke hari apakah saya pernah menyakiti si A, atau si B. Setelah melihat kembali kelemahan itu, saya mengaku dosa dan berdoa,” kata Romo.

Meditasi mengajarkan umat manusia untuk belajar hidup seimbang. “Untuk apa fisik kuat tapi rohani lemah? Dengan meditasi hidup berjalan seimbang. Yoga tidak ada masalah bagi umat Katolik karena mengajarkan mendekatkan diri dengan Tuhan dan menciptakan kesehatan fisik dan rohani.“Dengan yoga kita dapat menemukan jati diri, dan mendekatkan diri dengan Tuhan, sesama dan lingkungan,” ujarnya. –ast

Sabtu, 28 Maret 2009

Sehat dan Cantik dengan Yoga

YOGA sebaiknya dilatih sejak dini. Yoga dapat bermanfaat bagi peningkatan daya tahan tubuh serta mendorong daya ingat dan konsentrasi. Pakar yoga Dr Somvir mengatakan yoga sebaiknya diterapkan pada anak-anak sejak usia empat tahun. "Bila dilatih sejak dini maka anak akan lebih tahan terhadap serangan penyakit," ujar Ketua Bali India Foundation ini.
Menurut Somvir, bila dilatih sejak umur empat tahun maka ia akan memiliki kekuatan fisik yang jauh lebih sehat, karena tidak mudah diserang penyakit. “Jika dilakukan secara rutin dan disiplin, hampir semua jenis penyakit bisa disembuhkan,” ujarnya dalam seminar “Yoga untuk Kesehatan dan Kecantikan” Kamis (5/3) di Bali India Foundation Renon. Namun yang paling baik, kata dia, mencegah penyakit melalui yoga.

Ia mengatakan yoga pada dasarnya mengajarkan tiga aspek disiplin diri kepada manusia yakni disiplin tubuh (asana), disiplin napas (pranayama), disiplin mental/meditasi (dhyana). Ia menilai yoga tak ada kaitannya dengan agama tertentu. Yoga bersifat universal. Menurutnya Patanjali yang menciptakan yoga pertamakalinya hidup kira-kira 5000 tahun yang lalu. Yoga dalam filsafatnya telah ada sebelum agama-agama besar sekarang datang seperti Hindu, Budha, Kristen Katolik, Protestan, maupun Islam.

Patanjali menyusun 8 tahapan yoga (astangga yoga). Pertama yama (pengendalian diri). Orang yang memenerima yoga harus memegang 5 prinsip etika dasar yaki tanpa kekerasan, kebenaran, tidak mencuri, mengendalikan nafsu dan indria, hidup sederhana. Kedua niyama (aturan moralitas). Aturan yang harus dilaksanakan kebersihan luar dalam badan, sabar, kerja keras, membaca buku yang bermanfat dan selalu merenungkan kebesaran Tuhan. Ketiga asana (sikap tubuh).

Ia menjelaskan patanjali tidak mengajarkan sikap tubuh tertentu tetapi hanya menekankan sikap duduk yang stabil dan nyaman. Konsep gerakan dalam yoga dikembangkan oleh orang bijak swatmaram (dalam harthayogapradipika) menjadi 32 gerakan, kemudian dipersempit menjadi 4 gerakan yakni siddhasan (sikap duduk yang lurus), padmasan (sikap duduk teratai), bhadrasan ( sikap duduk diatas tumit yang terbalik), singhasan (sikap duduk seperti singa).

Ia menyebutkan ada gerakan dan pose tertentu yang cocok untuk terapi penyakit tertentu diantaranya kundalini yakni berputar seperti roda atau berbentuk ular pada kundalini (bagian tubuh yang terletak pada posisi 1-3 inci diantara atas anus dan kemaluan). Menguasai teknik ini manusia menjadi sehat fisik dan bebas dari penyakit. Keempat pranayama (latihan napas). Teknik pengaturan napas yang bertujuan pengendalian pikiran yang berdampak pada kesehatan. “Semakin panjang dan dalam pernapasan akan semakin sehat dan lebih panjang umur. Ada empat tekniknya yakni menarik dan menhan napas, mengeluarkan dan menahan napas seketika, menahan saat napas keluar dan juga saat di dalam,” kata Dr Somvir.

Kelima patayahara (menarik semua indria ke dalam)
. Artinya, mengontrol dan melepaskan diri dari ikatan indria itu. Keenam dharana (memusatkan diri dengan Tuhan) sebagai upaya mengontrol diri untuk lebih mendekat kepada Tuhan. Ketujuh dhyana (meditasi). Setelah membersihkan badan dan pikiran manusia perlu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara merenungkan-Nya. Tujuannya untuk memperoleh kebijaksanaan.

Ia mengatakan meditasi sebagai metode perenungan diri tidak ada bertentangan dengan ajaran manapun. Patanjali tidak menegaskan nama-nama Tuhan dalam meditasi. “Dengan demikian umat agam apapun dapat menerima meditasi yoga dengan menyesuaikan dengan doa-doa yang mereka ucapkan sesuai dengan agamanya masing-masing,” katanya. Kedelapan samadhi (menyatukan/merealisasikan diri yang sempurna).


Menurut Prof. Dr. H. Salman Harun, Pemerhati Budaya, yoga tidak bertentangan dengan agama Islam. Yoga sesungguhnya sebuah aliran filsafat yang ingin memberikan kebahagiaan bagi manusia dalam kehidupan di dunia dan setelahnya dengan fokus utama menyehatkan manusia. “Sikap-sikap dalam salat antara lain berdiri, ruku, sujud dan duduk yang khas ada kesamaan dengan yoga,” ujarnya.


Ada dua sikap duduk yang khas pula sehingga diberi nama. Pandangan harus selalu tertuju ke tempat sujud. Gerakan-gerakan yang khas misalnya meletakkan tangan di bawah dada ketika berdiri, diatas sendi lutut ketika ruku dan duduk. Menunjuk lurus ke depan dengan telunjuk kanan di atas lutut. “Sikap-sikap gerakan itu sederhana dan relatif mudah dikerjakan. Umat Islam meyakini semua sikap dan gerakan itu bermanfaat untuk kesehatan,” kata Prof. Salman.

Ia berpandangan meditasi tidak ada pertentangan apapun dengan ajaran Islam. Dalam Islam merenungkan diri dikenal dengan tafakur, dan merenungkan nama Tuhan dengan zikir.
Salat disamping mengandung sikap dan gerakan tertentu juga memiliki bacaan dan doa tertentu yang diantaranya doa untuk kesehatan. “Jelaslah meditasi dengan menyebut nama Tuhan tidak bertentangan dengan Islam. Yoga tidak identik dengan agama Hindu atau Budha. Yoga bersifat universal,” tegasnya. Tujuan utama yoga sesungguhnya menciptakan manusia yang baik supaya terwujud kebahagiaan umat manusia.

Artis Sinetron Marissa Haque yang turut hadir sebagai pembicara dalam seminar itu mengatakan banyak sekali persamaan Yoga dalam Islam. Marissa yang juga mempunyai darah keturunan India ini mengatakan dalam Taj Mahal banyak benang merah yang dapat diambil dari pertemuan Islam dan Hindu.
Begitu juga di Indonesia, saat Wali Songo datang. Mereka mendekatkan diri dengan budaya setempat sehingga mudah diterima. Dari benang merah ini dapat disimpulkan banyak kesamaan yang ada, termasuk dalam yoga. Dalam ajaran islam juga sama. Semakin kita pasrah disitulah kita bersatu dengan Allah. Istri Ikang fauzi mengatakan pada dasarnya setiap manusia mencintai ilahi. Dunia ini begitu kompleks, manusia diserang berbagai kebutuhan yang kuat.

Bagiamana cara kita melepaskan diri? Bagaimana cara menjadi wujud yang dekat dengan ilahi? Berlatih yoga. Dalam sebuah kesunyian tetapi tidak sepi. “Dalam yoga ego kita ditekan. Kita menjadi pasrah. Hati menjadi bersih, lepaskan urusan dunia. Kalau kita mengomel itu lumrah karena kita juga manusia biasa. Ketika itu terjadi kembali kita sadari. Latihan yoga membuat kita belajar bersabar,” papar Icha yang sudah belajar yoga sejak 7 tahun lalu.
Menurutnya yoga memberi jalan perdamaian dunia, menenangkan hati yang gelisah. Sebaiknya yoga dimulai dari diri sendiri, dilanjutkan diterapkan dalam keluarga.

Grace Tangkudung, Pemilik Lala Studio sudah menerapkan yoga dan meditasi sejak tahun 1999. Ia merasakan banyak manfaat untuk kesehatan tubuhnya dan awet muda. Ia menekankan untuk menjaga kebugaran tubuh harus ada keseimbangan olah tubuh dan napas. “Sering kita mendengar kalimat sehat jasmani dan rohani. Namun, masih banyak orang yang hanya mengembangkan kesehatan jasmani. Padahal, keseimbangan keduanya sangat diperlukan untuk mendapatkan kesehatan menyeluruh dan optimal,” ujar Grace yang sudah menekuni dunia senam selama 32 tahun ini. Menurutnya yoga mampu menekan kebencian, rasa iri hati, marah, dengki, kesombongan, dan proteksi diri. Artinya, ketika ada orang yang bermaksud kurang baik, ada suatu firasat yang dirasakan Grace. Gerakan yoga yang sederhana dapat dilakukan di rumah. –ast

Sabtu, 04 Oktober 2008

Nidji at Surfer Girl Big Splash 2008


Asyik, dan keren banget acara yang digelar surfer girl Sabtu dan minggu 4-5 Oktober 2008. Selain ada kontes surfer khusus cewek, ada bintang tamu khusus yang didatangkan untuk menghibur penonton di Pantai Kuta yakni Nidji.
Sebelumnya Sabtu, Surfer girl mengundang para media untuk jumpa pers dengan Nidji di Hard Rock Cafe Bali. Pokoknya ga nyesel deh .... karena yg bakal datang surfer girl seluruh dunia .. keren kan.......pasti seru banget. Nonton dulu ah......


Sabtu, 29 Maret 2008

Gerakan Pemanasan Cegah Cedera Otot

OLAHRAGA kebugaran memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, olahraga ini akan bermanfaat bila dilakukan sesuai aturan. Hal yang paling penting diperhatikan sebelum berolahraga adalah pemanasan. Jika tidak, dapat mengakibatkan cedera otot.
“Sebelum otot dipakai, maka harus dipanaskan terlebih dulu. Layaknya seperti mobil sebelum digunakan harus dipanaskan dulu,” ujar Pemilik Sekolah Senam Lala Studio Adolfina Grace Tangkudung.

Ketua Asosiasi Instruktur Aerobik dan Fitness Indonesia ini mengatakan, pemanasan sangat penting dilakukan sebelum senam, karena dominan melibatkan gerak otot dan sendi. “Pemanasan berfungsi mempersiapkan otot untuk gerakan inti yang bersifat dinamis. Gerakan pemanasan harus bersifat statis. Artinya bergerak di tempat. Gerakannya sederhana, mudah, dengan irama yang lambat,” kata perempuan yang pernah mengenyam pendidikan Ladies Aerobic Programme and Activity di Los Angeles, AS tahun 1994 ini.

Ia menyarankan pemanasan sebaiknya dilakukan selama 10 menit, dan tidak berlebihan. Jika berlebihan malah memicu kerawanan cedera pada sendi. Dengan pemanasan yang cukup risiko terjadinya cedera otot bisa dihindari.
Grace mengingatkan bila cedera otot terjadi dalam jangka pendek berakibat kram atau terkilir. Namun, dampak lain bisa terjadi dalam jangka panjang.
“Dampaknya dirasakan dua atau tiga tahun kemudian. Bisa menimbulkan urat terjepit maupun pengapuran. Jika hal itu terus menerus dilakukan otot sangat mudah mengalami cedera,” kata Juara I Aerobik Marathon se-Jawa Bali tahun 1990 ini.

Tujuan olahraga kebugaran adalah untuk membantu tubuh menjadi bugar dan pembentukkan tubuh. Namun, kata Grace, sebaiknya olahraga kebugaran dilakukan sesuai dengan usia.
Menurutnya senam aerobik memerlukan ketahanan fisik dan stamina prima karena penuh dengan gerak dinamis.

Ia menganjurkan perempuan usia 50 tahun sebaiknya memilih senam lansia, bukan aerobik. Senam aerobik merupakan gabungan gerakan yang enerjik dan kreatif berirama cepat dengan gerakan dasar kaki jalan, dan loncat.
“Senam aerobik dilakukan selama 60 menit dimulai pemanasan 10 menit, dilanjutkan gerakan inti 40 menit mulai dari bagian atas tubuh ke bagian bawah tubuh bergerak secara aktif, dan dilanjutkan pendinginan 10 menit untuk menurunkan denyut nadi,” kata Ketua Persatuan Senam Indonesia ini.

Dengan latihan senam aerobik secara teratur, kata Grace, memberi manfaat antara lain meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, menguatkan otot tubuh, kelenturan dan membakar kalori.
“Badan menjadi segar, segala keletihan bekerja menjadi hilang, daya tahan tubuh meningkat, tidur menjadi lebih nyenyak,” ujarnya.

Untuk body language (BL) mengutamakan gerakan kelenturan dan pembentukkan otot tubuh. Bagi perempuan yang mempunyai masalah dengan bentuk tubuh yang tidak proposional satu dengan yang lain, BL sangat membantu.
Berbeda dengan senam aerobik yang mengutamakan gerakan untuk pembakaran kalori, menurutnya, BL lebih menekankan pada pembentukkan tubuh dan gerakan yang langsung mengena ke bagian otot tubuh sehingga membentuk tubuh yang indah dan proposional, termasuk didalamnya mengencangkan otot vagina, karena banyak melibatkan gerakan otot pantat, perut, panggul dan otot dasar panggul.
Ia menyebutkan senam irama hampir sama dengan body language, fungsinya untuk pembentukkan tubuh dengan menggunakan alat bantu seperti tongkat maupun bola. -ast