Minggu, 11 April 2010

Warna Dahak Tentukan Jenis Batuk

BATUK bukan penyakit. Namun, batuk menunjukkan adanya suatu gejala penyakit. Jangan anggap remeh batuk. Batuk dapat timbul karena penyakit jantung. Saat batuk menjadi penyakit kambuhan, setelah diobati hilang, kemudian muncul kembali, perlu diwaspadai. “Batuk diciptakan Tuhan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Itu mekanisme defensif manusia.

Dengan batuk, berarti kita tengah berupaya mengeluarkan sesuatu yang berada dalam saluran napas. Batuk, bentuk mekanisme protektif normal, saat saluran pernapasan berusaha mengeluarkan benda asing atau produksi lendir yang berlebih. Misalnya, jika ada debu, lendir, asap, atau benda asing lainnya yang mengganjal di tenggorokan, tubuh akan batuk untuk mengeluarkannya,” ungkap ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Sanglah Prof. Nyoman Dwi Sutanegara, M.D. Guru besar FK Unud ini mengatakan, batuk dianggap gejala yang menyerang saluran pernapasan. Kalau ada yang mencederai saluran pernapasan muncul batuk.


Dua Jenis Batuk
Ada dua jenis batuk, batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering tidak mengeluarkan apa-apa. Batuk berdahak mengeluarkan lendir infeksi yang menyumbat saluran pernapasan. Kalau infeksi menjadi penyebab batuk, tercermin pada warna lendir yang dimuntahkan. Ada hijau, kuning, atau cokelat bahkan darah tergantung produk bakteri yang terkandung di dalamnya.
Prof Dwi mengungkapkan, terdapat ribuan jenis bakteri dalam saluran pernapasan. Ada bakteri yang jahat, ada yang tidak menimbulkan penyakit. Namun, terkadang karena kondisi daya tahan tubuh menurun, bakteri yang sifatnya baik justru malah berubah menjadi ganas. Contoh, pada penderita HIV/AIDS. “Ini akan menimbulkan radang paru-paru bahkan kematian,” kata pemilik RS Sari Dharma ini. Biasanya para dokter akan melihat warna dahaknya. Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, dapat dideteksi apa bakteri yang terkandung di dahak, termasuk menentukan antibiotik yang digunakan untuk melawan bakteri tersebut.

Gejala batuk muncul karena infeksi saluran pernapasan. Biasanya muncul rasa gatal di tenggorokan. Batuk juga muncul lantaran penyakit jantung. “Ketika jantung tidak mampu bekerja dengan baik, darah tidak mengalir dengan sempurna, sehingga sebagian darah terbendung di paru-paru. Timbullah batuk,” ujarnya.
Batuk karena penyakit jantung, kata dia, dapat dideteksi dari batuk karena perubahan posisi. Misalnya, saat tidur dengan bantal rendah muncul batuk sesak. Begitu membuka jendela dan mendapatkan angin segar, sesak dan batuk berkurang. Gejala ini disebut ahli jantung sebagai sesak napas malam hari yang merupakan salah satu kegagalan jantung kiri. Contoh, ketika berolahraga ringan tiba-tiba muncul batuk sesak.
Batuk dapat juga terjadi karena alergi. Yang paling sensitif dari saluran pernapasan keluar cairan dan bersin. Batuk yang diderita anak-anak sering sulit diatasi karena melupakan faktor alergi sebagai penyebabnya.

Batuk perlu diobati. Obat batuk ada dua jenis yakni obat untuk menekan batuk dan tidak. Jenis obat pertama meskipun ada iritasi, refeks batuk tidak muncul karena pengaruh obat. Ini kurang diminati tetapi cespleng. Seketika tiba-tiba batuknya hilang. “Tidak semua batuk dapat diberikan obat jenis pertama, tergantung penyakitnya. Batuk karena iritasi darah pada penderita TBC paru, misalnya. Kalau diberi jenis obat batuk yang pertama, batuk yang terkumpul di saluran napas tidak bisa keluar akibatnya makin banyak darah di saluran napas. Akibatnya fatal, saluran napas penuh darah dan menimbulkan kematian,” paparnya. Obat batuk yang baik dengan jalan mengobati secara kausal yakni mencari penyebab batuk tersebut. Tidak sekadar menyetop batuk, tetapi mendeteksi mengapa batuk terjadi.

Suara Batuk
Ia mengungkapkan, dari suara batuk dapat dideteksi jenis batuk yang diderita penderita. Batuk rejan atau juga dikenal pertusis atau batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak. Batuk ini disebabkan bacterium bordetella atau bakteri parapertussis. Biasanya dimulai dengan gejala iritasi saluran pernapasan atas ringan seperti batuk, bersin, dan cairan hidung keluar terus menerus dilanjutkan batuk terus menerus. Ada juga batuk yang dibarengi suara serak karena pita suara terganggu di sekitar genderang suara (laring). Selain itu, perlu diwaspadai apakah batuk disertai sesak atau tidak. Sesak ini yang membedakan apakah batuk disebabkan asma atau penyempitan saluran napas bagian atas. Biasanya sesak di saluran pernapasan bagian atas ini mengakibatkan pasien anak-anak mengalami penurunan fungsi paru seketika. Biasanya para dokter melakukan tindakan darurat dengan membuat lubang di bawah penyempitan gendang suara untuk mencegah kematian akibat kekurangan napas.

Ia menyarankan, yang perlu diwaspadai gejala lain yang menyertai batuk seperti panas, nyeri, sakit sendi, dan bengkak yanga biasanya diakibatkan infeksi. “Perhatikan, apakah ada sesak atau tidak. Dapat dicek dari frekuensi napas. Napas normal sekitar 16 per menit. Kalau frekuensi napas 20 per menit sudah dikatagorikan sesak napas,’ jelasnya.

Minum Air Hangat
Untuk meringankan keluhan batuk biasanya disarankan minum air hangat. Air putih hangat dianggap terapi yang baik untuk membantu mengurangi gangguan batuk. Tujuannya untuk mengurangi iritasi saluran pernapasan sehingga dahak mudah keluar. Air dingin tidak dianjurkan karena malah dapat merangsang batuk terutama pada batuk alergi. –ast

Sudah dimuat di Koran Tokoh, Edisi 587, 11 April 2010

Tidak ada komentar: