Kamis, 19 Juli 2012

Manfaat Mandi Air Hangat

Mandi membuat tubuh kita kembali segar, apalagi setelah melakukan berbagai aktivitas. Ada orang yang suka mandi dengan air yang dingin, ada juga yang lebih terbiasa dengan mandi air hangat.  Tahukah Anda, mandi air hangat ternyata lebih dianjurkan, daripada mandi dengan air yang dingin. Dengan mandi air hangat banyak manfaat yang kita rasakan.  Berikut penuturan ahli penyakit dalam Prof. Nyoman Dwi Sutanegara kepada koran Tokoh.

Prof. Dwi mengatakan, tubuh pada prinsipnya rentan terhadap stres. “Stres apapun akan bereaksi pada tubuh, seperti udara dingin yang temperaturnya tidak sama dengan suhu tubuh. Orang yang terbiasa di daerah tropis akan mengalami stres ketika berada di suhu dingin. Kadang, udara dingin dapat memicu reaksi asma,” ujar pemilik RS Sari Dharma ini.  Saat tubuh mengalami demam, suhu badan meningkat menjadi 38°C. Bagi penderita demam,  sangat dianjurkan mandi air hangat. Jika  mandi air dingin, badan akan mengigil.

Bukan hanya bagi pederita demam, bagi orang sehat, mandi air hangat mendatangkan banyak manfaat. Beberapa manfaatnya, air hangat lebih ampuh mengangkat kelebihan minyak dan kotoran yang menempel di permukaan kulit. Tidak hanya terasa lebih segar, kulit juga akan menjadi lebih sehat ketika permukaannya bersih dari minyak dan kotoran. Mandi air hangat membuka pori-pori kulit. Penyerapan akan terjadi lebih efisien karena temperatur hangat membuat pori-pori kulit terbuka. Dengan mandi air hangat, maka pori-pori pada kulit kita akan terbuka sehingga kulit kita tampak segar dan tidak kering. Saat berendam di air hangat, peredaran darah di akan menjadi lebih lancar. Tidak hanya akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, peredaran darah yang lancar juga menstabilkan pengaturan suhu tubuh sehingga tidak mudah masuk angin.

Berendam di air hangat bisa meredakan stres akibat beban berat dan pikiran yang suntuk setelah menjalani kesibukan sepanjang hari. Dengan mandi air hangat, dapat meringankan penderita diabetes. Dengan mandi air hangat, membuat istirahat atau tidur kita akan lebih pulas. Sehingga ketika bangun, tubuh kembali segar.
Salah satu contoh, orang Jepang terbiasa mandi sauna. Mereka menyakini, dengan mandi sauna, akan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan tubuh mereka.
Walaupun belum pernah membaca literatur yang mengatakan mandi air panas  memberi nilai plus, namun, secara logika ia mengatakan dapat dicarikan korelasinya bagi kesehatan tubuh. “Terjadi sirkulasi yang baik karena setelah mandi air hangat kita berkeringat,” katanya. Manfaat air hangat juga sangat dirasakan pada bayi-bayi yang baru lahir. Jika dimandikan dengan air dingin mereka akan menangis. Artinya, ada sesuatu yang dirasakan sebagai rangsangan.

Menurutnya, dengan kebiasaan mandi air hangat tidak lantas membuat kita tidak tahan udara dingin. “Kalaupun itu ada, hanya kasus beberapa orang,” jelas ahli diabetes ini.
Pada penyakit tertentu,  misalnya kasus hipotiroid, mereka memang tidak tahan terhadap udara dingin. Pria asal Jembrana ini menuturkan pernah melakukan riset ke lereng Gunung Merapi. Ia banyak menemukan penderita hipotiroid ini lebih suka menghangatkan badan mereka di samping tungku dapur, karena  tidak tahan udara dingin.

Kalau dinyatakan mandi air hangat dapat mengakibatkan kulit menjadi keriput, menurutnya, tidak ada hubungannya. Justru mandi air dingin membuat pembuluh darah mengucup. Sedangkan mandi air hangat membuka pembuluh darah sehingga terjadi sirkulasi yang baik dalam tubuh. Secara logika tidak akan membuat kulit menjadi keriput, justru kulit menjadi lebih segar.

Prof. Dwi menyarankan, bagi para lansia yang saraf rabanya sudah mengalami penurunan, khususnya bagi penderita diabetes, sangat tidak dianjurkan untuk menyiapkan air mandi hangatnya sendiri. “Sebaiknya mereka dibantu untuk menyiapkan air mandinya. Karena saraf rabanya sudah tidak berfungsi, mereka tidak tahu suhu air hangat yang tepat bagi tubuh. Suhu 40-50°C masih aman bagi kulit,” ujarnya. –ast
sudah di muat di Koran Tokoh

Tidak ada komentar: