Minggu, 28 September 2008

Memilih Makanan Kaleng

HARI Raya Lebaran telah tiba. Kirim parsel biasa meramaikan acara silaturahmi. Aneka makanan dalam kaleng banyak digunakan dalam parsel.
Makanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah diawetkan agar tahan lama. Selain mudahnya cara penyajian, jenis masakan dalam kaleng yang beredar di pasaran pun sudah sangat beragam. Di pasaran, kita bisa dengan mudah menemukan berbagai macam makanan kaleng, baik produksi dalam negeri maupun yang impor. Dr. I Wayan Weta. M.S., Pengajar Gizi Klinik FK Unud berbagi tips untuk keamanan mengonsumsi makanan dalam kaleng.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal kadaluwarsa. Demi keamanan, pilihlah produk yang belum melampaui tanggal kadaluwarsa.
  2. Jangan mengkonsumsi makanan kaleng yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti penyok, permukaan atas kaleng menggelembung, berkarat, dan bocor. Penggelembungan ini terjadi karena adanya produksi gas oleh mikroorganisme, yang berarti terjadi pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri.
  3. Jika setelah kaleng dibuka berbau busuk atau ada jamur segera dibuang. Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya karena keawetannya sudah tak sama dengan produk awalnya.
  4. Menyimpan makanan kaleng harus disesuaikan dengan label yang tertera. Makanan kaleng biasanya tidak menuntut kondisi penyimpanan tertentu, dalam arti dapat disimpan pada suhu kamar dan di segala tempat. Namun, penyimpanan pada suhu rendah dan kering dapat memperpanjang masa simpan.
  5. Pengolahan makanan kaleng juga sebaiknya disesuaikan dengan label yang tertera. Virus flu burung akan mati pada pemanasan suhu 85%. –ast
Sudah dimuat di Koran Tokoh, Edisi 507, 28 September 2008


Jumat, 26 September 2008

Pedagang Ikan Misterius

Selasa 23 September, sekitar pukul 14.00 aku sibuk mengetik hasil diskusi yang baru saja usai. Mumpung hari itu aku belum ada janji wawancara, aku manfaatkan untuk mengetik beberapa tugas yang harus aku selesaikan.

Sedang asyik aku mengetik, tiba-tiba ada sms masuk ke HP-ku, bunyinya sangat lucu “Pesanan ikan untuk hari ini berapa banyak?”
Melihat dari nomer HP
itu, aku rasa orang itu salah kirim. Aku pun tak memperdulikannya.

Sepuluh menit kemudian, masuk lagi sms dengan isi yang sama. Aku tersenyum, lantas berpikir pasti seseorang ingin mengerjaiku. Aku pun tak bergeming dan melanjutkan pekerjaanku. Kira-kira satu jam kemudian, HP-ku berdering. Mengganggu saja, sedangkan aku lagi serius berkosentrasi pada ketikanku.
Aku biarkan saja, karena nada dering HPku aku matikan, hanya getar saja sehingga aku tidak terganggu.
Ternyata dia menelpon lagi untuk yang keduakalinya. Uph……..aku kesal, langsung aku angkat, eh…. malah mati. Sialan umpatku……… Karena tidak ingin diganggu, HP aku matikan, dan aku melanjutkan mengetik lagi sampai selesai.

Pulang kerja, sampai di rumah aku hidupkan HP. Kira-kira pukul 7 malam, HP-ku berdering. Aku tidak tahu siapa yang menelpon karena hanya tertera nomer saja. Ah…. mungkin dari klien atau narasumber, pikirku.
Langsung aku angkat, dan terdengar suara laki-laki menyapaku.

” Malam bu. Berapa pesanan ikan hari ini,”

Yah, payah……. Lagi-lagi nanya pesanan ikan.

“Saking kesalnya, aku langsung menjawab, “Satu ton Pak”

“Lo, kok ibu memesan mendadak sebanyak itu. Saya kan gak ada persediaan,” jawabnya dengan nada terkejut.
Emang gue pikirin, pikirku. Dalam hati sebenarnya aku tertawa cekikikan , bisa-bisanya ada orang salah sambung ke nomerku, nawarin ikan lagi.

“Saya masih baru bu, maaf. Kalau order banyak dua hari sebelumnya,”katanya lagi.

Eit…… aku malas berpanjang kata dengan orang itu, langsung aku jawab, “ Bapak ini nyari siapa sih?”

“Ini ibu Ayu kan?” tanyanya lagi.

“Bukan. Coba cek nomernya, salah sambung kali,” jawabku ketus.

Dia langsung menyebut nomer HP yang dituju, ternyata tiga angka dibelakangnya tertukar. Pantas aja salah sambung.

“Maaf ibu, “ katanya dengan nada memelas.

“Gak papa,” jawabku singkat

“Tapi kalau ibu mau pesan ikan laut, bisa order sama saya bu,” katanya lagi dengan pongah.

Yeih……. …. Bisa-bisanya nawarin aku pesan ikan lagi.

“Iya,” jawabku asal.

Pembicaraan kami pun selesai malam itu.

Aku hanya bisa geleng-geleng kepala mengingat kejadian lucu itu.

Esok harinya sekitar pukul 21.00, HP aku berdering lagi. Ternyata setelah aku angkat eih….. si pedagang ikan lagi.

“Malam Bu, gimana ada yang pesan ikan?” tanyanya dengan seenaknya.

Lo, kok…………

“Maaf, saya mengganggu ibu, tapi kalau ada yang pesan ikan order ke saya yach…….”

Waktu itu aku sedang asyik membaca buku “Secret”. Konsentrasiku buyar, lantaran telepon si pedagang ikan itu. Iseng, aku bertanya padanya “Kamu udah lama jadi pedagang ikan?”

“Sebenarnya sudah empat tahun. Tapi dua tahun lalu saya bangkrut.”

Entah mengapa aku iseng saja menanggapi jawabannya yang akhirnya membuat aku keterusan bertanya.

“Emang kenapa kamu bangkrut?”

Ada orang gak suka sama saya. Dia pakai black magic untuk membuat saya bangkrut,” jawabnya.

Oph……………. Aku kaget mendengarnya. Entah mengapa aku akhirnya merasa tertarik untuk mendengarkan kisah si pedagang ikan.

Dia pun menceritakan kisah masa lalunya. Dia berasal dari keluarga petani dari sebuah desa di Tabanan.
Saat SMP, dia sudah biasa bekerja untuk mendapatkan uang tambahan.
Dia sering membantu membersihkan ruangan kelas agar mendapatkan diskon untuk membayar SPP.
Saat SMA, dia tetap melakoni itu. Namun, uang hasil jerih payahnya itu dia gunakan untuk minum-minum alkohol bersama teman-teman sekolahnya. Sampai akhirnya dia sakit, sekarat dan masuk RS menginap dengan tenang selama dua minggu.

Dia kapok, dan akhirnya tobat jadi orang baik.
Dia kemudian melanjutkan kuliah di sebuah PTS Swasta di Denpasar sampai akhirnya bergelar SE.
Kesukaannya memancing ikan, terbersit keinginannya untuk berjualan ikan.
Dengan modal awal 500.000, dia mulai usaha yang mulanya hanya dijadikan belajar bisnis.
Ternyata usahanya berkembang pesat. Bahkan dari banyak membaca buku manajemen dan marketing , ia berhasil dengan target yang dibuat.
Ia menargetkan dalam dua tahun uang Rp 500.000 bisa menjadi Rp 50 juta.
Ternyata di luar dugaan, targetnya melampui batas, ia berhasil meraup omzet Rp 150 juta.
Dia pun mampu membeli dua unit mobil untuk usahanya dan memiliki dua karyawan.

Namun, entah mengapa sesuatu terjadi padanya yang membuat ia tidak habis pikir.
Uang yang disimpannya untuk membayar ikan ludes tanpa dia tahu larinya kemana. Padahal tempat uang itu hanya dia yang tahu. Biasanya dia menyimpannya di bank, namun karena uang itu akan diputar, ia malas menaruhnya di bank. Dia simpan saja sendiri.
Saking penasaran, dia mencari beberapa paranormal
bahkan sampai 10 orang untuk mengetahui penyebabnya.
Akhirnya, dia tahu ada seorang teman yang melakukannya.

Setelah dia bangkrut beberapa teman yang biasanya baik padanya mulai menghilang. Bahkan orang yang pernah dekat dihatinya pun kabur entah kemana………

Uph……. Aku terheran-heran mendengar ceritanya.

Kini dia harus mulai dari nol lagi. Namun sebelum dia bangkit dari keterpurukan, dia sempat mengalami patah semangat. Seharian dia di jalan merenungi nasibnya.
Bahkan berhari-hari dia tidak bekerja hanya meratapi nasibnya.
Tiba-tiba dia teringat dengan salah seorang temannya yang bekerja di Miami AS.

Dia menelponnya dan menularkan semua kepedihan hatinya lewat chatting. Sampai seharian di warnet, menumpahkan semua kesedihannya pada teman baiknya itu.
Keesokan harinya, dia sadar atas nasihat temannya itu.
Dia merasa menyesal telah membuang-buang waktu berhari-hari meratapi nasibnya.

Ia dapat mengambil semua hikmah dari kejadian itu. Dia akhirnya menyadari mana teman sejati. Bahkan perempuan yang pernah mengisi hari-harinya hanya memanfaatkannya saja. Kasihan……..
Dia pun bertekad untuk bangkit dan meraih kembali semua kesuksesan yang pernah didapatnya.

Dia pun berjanji pada dirinya dalam dua tahun ke depan, dia harus mendapatkan hasil duakali lipat dari kesuksesan yang dulu. Demi tergetnya itu, ia rela membanting tulang.

Kadang dia pergi sendiri ke Muncar Banyuwangi untuk membeli ikan untuk di jual di Bali. Kadang dia membeli di Pantai Jimbaran dan menjualnya ke Pasar Tabanan dan Denpasar.
Saat ini dia juga mengabdi sebagai pegawai honorer di kantor
camat tempatnya tinggal. Pagi pukul 7.00 sampai 15.00 dia berangkat kerja ke kantor camat.
Sore hari pukul 17.00 dia sudah ke pantai Kedonganan Jimbaran membeli ikan. Pukul 20.00 dia tiba di rumahnya di Tabanan.

Pukul 22.00 dia berangkat lagi menuju Pasar Kumbasari Denpasar untuk membawa pesanan pada pedagang ikan di sana. Dia juga menyalurkan ikan pada pedagang ikan di Pasar Tabanan.
Pukul 5.00 pagi dia kembali ke rumah. Dia hanya sempat tidur satu jam kemudian pukul 07.00 dia harus segera berangkat kerja ke kantor camat.
Mendengar ceritanya aku salut. ……….

Seperti itulah memang kehidupan pedagang ikan di pasar. Aku pernah mendengar dari salah seorang pedagang ikan ketika dulu aku ditugaskan melakukan reportase ke pasar.

Cuman, aku salut karena dia masih sangat muda. Baru 31 tahun. Bagiku sangat muda, karena aku banyak melihat anak muda zaman sekarang gengsi melakukan pekerjaan seperti itu. Mereka hanya mau kerja di kantoran, dengan tampang keren dan perlente. Walaupun gajinya hanya cukup untuk makan bakso. Tapi kelihatan keren…… Bila perlu pakai harta keluarga beli motor baru bahkan mobil. Demi gengsi bok………

“Wah kisah kamu kayak sinetron deh,” kataku sambil tertawa.

Dia pun ikut tertawa mendengar kata-kataku.

“Terimakasih sudah mau mendengar curhat aku. Oh, iya kamu siapa?’ Ouph………….

Aku kaget, yah ….. ampun ternyata kami sudah mengobrol lama sekitar satu jam. Aku dari tadi terus bertanya padanya sampai kelupaan waktu.

“Aku bukan siapa-siapa. Aku bukan superstar. Aku hanyalah orang biasa,” jawabku sambil tertawa. Emang Project PoP kaleeee……………

“Boleh aku aku nama kamu,” tanyanya lagi

“Apa itu perlu. Nanti kalau ada yang pesan ikan aku kabari deh,” jawabku berkelit.

“HP aku hanya khusus untuk orang cakep dan ganteng,” kataku lagi sambil tertawa.

Kami pun tertawa berderai…..hik..hik..hik…hik..h.hhik…hik

“Makasi yah, kamu sudah baik menjawab HPku. Terimakasih sudah menjadi temanku,” katanya lagi.

“Sama-sama.” Dia tidak memaksa aku untuk menceritakan siapa aku. Dia mengatakan saat itu, dia menelpon aku di pasar Kumbasari sembari berjualan. Pembicaraan kami selesai.

Cuman sebelum menutup telepon dia sempat berujar “Mungkin kamu cocok menerima konseling online,”

Aku tertawa mendengarnya.

“Terus bayarannya mana,” tanyaku

“Aku bayar pakai ikan yah,”……………..katanya

Ha.ha…ha..ha…ha…ha..ha..ha..ha….

Aku tersenyum sendiri setelah obrolan kami terputus. Aku tidak tahu nama dia siapa karena aku lupa menanyakannya. Bagiku mungkin tidak perlu. Mungkin lebih tepat kalau aku panggil dia “Si Pedagang Ikan Misterius”



Senin, 22 September 2008

Mengatasi Bau Mulut Saat Berpuasa

BAU mulut saat puasa terjadi karena kekeringan pada mulut akibat kurangnya cairan air ludah. Bakteri dalam mulut pun menjadi lebih banyak sehingga muncul bau mulut. Menurut Drg I Nyoman Suardiasa yang bertugas di Bali Hospital Club, penyebab bau mulut bermacam-macam. Ada karena penyakit kencing manis, tonsil yang membengkak atau makanan. Untuk menjaga agar mulut tetap segar saat puasa dan tidak menimbulkan bau yang berlebih, beberapa kiat yang dapat dilakukan :

1. Beberapa jenis makanan tertentu, seperti hewani, bawang putih, petai, maupun jengkol, dapat memicu bau mulut. Apalagi dibarengi dengan merokok. Makanan yang dikonsumsi saat sahur sebaiknya makanan yang tidak berpotensi tinggi menimbulkan bau, seperti pete atau goreng-gorengan. Makanan yang disarankan untuk sahur yaitu makanan tinggi serat seperti sayur dan buah.

2. Setelah makan biasakan berkumur. Jika ada sisa makanan yang menempel akan mudah dibersihkan.

3. Tingkat bau mulut seseorang tergantung dari kualitas mereka membersihkan gigi.. Bakteri di dalam gigi sebenarnya terus melakukan proses pembusukan, terutama setelah makan dan kondisi tubuh tidak aktif atau tidur. Jadi sebaiknya gosok gigi yang benar terutama di sela-sela gigi. Makanan yang tersisa inilah yang menjadi sumber makanan dari bakteri dalam gigi sehingga berpotensi menimbulkan bau. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi, gunakan benang gigi (dental floss).

4. Gunakan obat kumur bila diperlukan setelah menggosok gigi.

5. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur.

6. Mengunyah gunakan kedua sisi. Fungsi mengunyah untuk menguatkan otot. Pada gigi yang tidak pernah dipakai mengunyah akan terjadi penumpukan plak dan karang gigi. Plak akan menjadi cikal bakal terjadinya gigi berlubang daan menjadi tong sampah bagi sisa makanan yang menebarkan bau mulut.

7. Mengganti sikat gigi bila bulunya sudah mekar, karena hal ini juga bisa mempengaruhi kesehatan gigi, dimana sisa-sisa makanan tidak bisa dibersihkan lagi

8. Biasakan menggosok gigi setelah sahur, berbuka puasa, dan sebelum tidur.

  1. Kontrol kesehatan gigi setiap 6 bulan sekali. –ast

Sabtu, 20 September 2008

Tes Kepribadian

Mencari teman, apalagi sahabat sangatlah sulit. Aku mendapatkan tes ini dari teman aku. Mungkin kita memang sulit mempercayai orang lain apalagi orang asing yang belum kita kenal. Kita butuh waktu untuk penyesuaian. Coba tes kepribadian kamu sekarang. Bagaimana sih kamu sebenarnya menghadapi orang baru atau orang lain. Nah, setelah aku coba, walah…… hasilnya berkisar 44.

Nah, sekarang giliran kamu mencobanya sendiri hasilnya berapa? Kamu akan tahu hasilnya nanti. Ok, aku tunggu komentarnya yach………..


Here you go. Try this! Below is Dr . Phil's test. (Dr. Phil scored 55; he did this test on Oprah - she got a 38.) Some folks pay a lot of money to find this stuff out! Read on, this is very interesting! Don't be overly sensitive! The following is pretty accurate and it only takes 2 minutes. Take this test for yourself and send it to your friends. Don't peek, but begin the test as you scroll down and answer. Answers are for who you are now --- not who you were in the past. Have pen or pencil and paper ready. This is a real test given by the Human Relations Dept. at many of the major corporations today . It helps them get better insight concerning their employees and prospective employees. It's only 10 Simple questions, so grab a pencil and paper.


1. When do you feel your best?
a) in the morning
b) during the afternoon and early evening
c) late at night

2. You usually walk...
a) fairly fast, with long steps
b) fairly fast, with little steps
c) less fast head up, looking the world in th e face
d) less fast, head down
e) very slowly

3. When talking to people you. . .
a) stand with your arms folded
b) have your hands clasped
c) have one or both your hands on your hips
d) touch or push the person to whom you are talking
e) play with your ear, touch your chin, or smooth your hair

4. When relaxing, you sit with.. .
a) your knees bent with your legs neatly side by side
b) your legs crossed
c) your legs stretched out or straight
d) one leg curled under you

5. When something really amuses you, you react with...
a) big appreciated laugh
b) a laugh, but not a loud one
c) a quiet chuckle
d) a sheepish smile

6. When you go to a party or social gathering you...
a) make a loud entrance so everyone notices you
b) make a quiet entrance, looking around for someone you know
c) make the quietest entrance, trying to stay unnoticed

7. You're working very hard, concentrating hard, and you're interrupted...
a) welcome the break
b) feel extremely irritated
c) vary between these two extremes

8. Which of the following colors do you like most?
a) Red or orange
b) black
c) yellow or light blue
d) green
e) dark blue or purple
f) white
g) brown or gray

9. When you are in bed at night, in those last few moments before going to sleep you are...
a) stretched out on your back
b) stretched out face down on your stomach
c) on your side, slightly curled
d) with your head on one arm
e) with your head under the covers

10. You often dream that you are...
a) falling
b) fighting or struggling
c) searching for something or somebody
d) flying or floating
e) you usually have dreamless sleep
f) your dreams are always pleasant

POINTS:
1. (a) 2 (b) 4 (c) 6
2. (a) 6 (b) 4 (c) 7 (d) 2 (e) 1
3. (a) 4 (b) 2 (c) 5 (d) 7 (e ) 6
4. (a) 4 (b) 6 ( c) 2 (d) 1
5. (a) 6 (b) 4 (c) 3 (d) 5
6. (a) 6 (b) 4 (c) 2
7. (a) 6 (b) 2 (c) 4
8. (a) 6 (b) 7 (c) 5 (d) 4 (e) 3 (f) 2 (g) 1
9. (a) 7 (b) 6 (c) 4 (d) 2 (e) 1
10. ( a) 4 (b) 2 (c) 3 (d) 5 (e) 6 (f) 1

Now add up the total number of points.
OVER 60 POINTS : Others see you as someone they should "handle with care." You're seen as vain, self-centered, and who is extremely dominant. Others may admire you, wishing they could be more like you, but don't always trust you, hesitating to become too deeply involved with you.

51 TO 60 POINTS : Others see you as an exciting, highly volatile, rather impulsive personality; a natural leader, who's quick to make decisions, though not always the right ones. They see you as bold and adventuresome, someone who will try anything once; someone who take s chances and enjoys an adventure. They enjoy being in your company because of the excitement you radiate.

41 TO 50 POINTS : Others see you as fresh, lively, charming, amusing, practical, and always interesting; someone who's constantly in the center of attention, but sufficiently well balanced not to let it go to their head. They also see you as kind, considerate, and understanding; someone who'll always cheer them up and help them out.

31 TO 40 POINTS : Others see you as sensible, cautious, careful & practical. They see you as clever, gifted, or talented, but modest. Not a person who makes friends too quickly or easily, but someone who's extremely loyal to friends you do make and who expect the same loyalty in return. Those who really get to know you realize it takes a lot to shake your trust in your friends, but equally that it takes you a long time to get over if that trust is ever broken .

21 TO 30 POINTS: Your friends see you as painstaking and fussy. They see you as very cautious, extremely careful, a slow and steady plodder. It would really surprise them if you ever did something impulsively or on the spur of the moment, expecting you to examine everything carefully from every angle and then, usually decide against it. They think this reaction is caused partly by your careful nature.

UNDER 21 POINTS : People think you are shy, nervous, and indecisive, someone who needs looking after, who always wants someone else to make the decisions & who doesn't want to get involved wi th anyone or anything! They see you as a worrier who always sees problems that don't exist. Some people think you' re boring. Only those who know you well know that yo u aren't.