Senin, 14 Juli 2008

Memelihara Burung Perkutut

SUARA burung perkutut diyakini mampu mendatangkan kedamaian bagi yang mendengarkannya. Pada zaman dulu burung perkutut menjadi peliharaan kesayangan para raja di Jawa. Wirya Subrata, lelaki keturunan Tionghoa yang sudah 56 tahun memeliharanya ini mengatakan, burung perkutut mempunyai nilai ekonomis karena pakannya tidak banyak, satu hari hanya satu senduk makan dan nilai jualnya sangat tinggi berkisar hingga ratusan juta. Umurnya mampu mencapai 35 tahun, dan jika sakit tidak menulari yang lainnya.

Menurut Budayawan berusia 67 tahun ini mencetak burung perkutut yang unggul memerlukan proses panjang sekitar 4 generasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara burung perkutut adalah :

  1. Memilih dengan telinga. Artinya, waktu pertamakali memilih anaknya dengarkan baik-baik suaranya, iramanya, kemudian baru lihat fisiknya. Perkutut tidak dapat dilatih, suaranya asli dari bawaannya.
  2. Rutin jemur di panas matahari mulai pagi hingga pukul 1 siang.
  3. Beri pakan yang cocok yakni milet dan gabah halus (Bangkok). Jangan beri pakan seperti jawawut, ketan hitam, dan godem, karena dapat merusak suaranya.
  4. Untuk makanan tambahan agar kesehatannya terjaga berikan kulit telur yang sudah dihancurkan menjadi bubuk. Makanan ini sebagai suplemen kalsium bagi burung.
  5. Untuk memperbaiki suaranya menjadi lebih merdu berikan daun saga atau daun kayu manis. Caranya; daun ini dipiling-piling kemudian tambahkan sedikit garam kemudian dimasukkan (untal) ke dalam mulut burung. Berikan 1 minggu dua kali. Atau cara lain; daun ini diulek tambahkan sedikit garam, bawang putih, kencur, dan beri air. Berikan airnya untuk diminum.
  6. Jagalah selalu kebersihan kandang dengan rutin membersihkannya tiap pagi dan sore hari. Kotoran perkutut tidak berbau dan kering sehingga mudah dibersihkan beda dengan unggas yang lain.
  7. Kalau cacingan, berikan obat cacing khusus burung atau combatrin ditumbuk rekatkan dengan madu. 1 tablet dapat dijadikan 12 butiran kecil.
  8. Jika pilek berikan obat dengan cara; antibiotik ampi 500 mg dihaluskan tambahkan tepung kanji dan sedikit air yang sudah berupa lem. Campur jadi satu bentuk butiran kecil dan berikan obat ini pagi dan sore hari.
  9. Jika sayapnya luka, diolesi madu kemudian tambahkan bubuk kopi atau abu rokok.
  10. Sebaiknya burung perkutut diternak secara alamiah.
  11. Waktu bertelur tidak menggunakan perangsang.
  12. Setelah lahir jangan dititipkan pada burung puter, karena mengakibatkan temboloknya rusak dan suaranya menjadi jelek.
  13. Jangan memaksakan burung perkutut berbunyi dengan memberi jamu-jamuan. -ast

12 komentar:

Acyhome mengatakan...

sayang banget acy nggak punya burung, abis sejak wabah flu burung acy jadi takut buat pelihara :)

De Darma mengatakan...

suksma info nya ngih...

Anonim mengatakan...

Aku punya burung perkutut baru beli tapi knpa dia diam aja ?

info mengatakan...

om harga perkutut sekitar berapa ya

Anonim mengatakan...

Perkutut burung yang klasik,suaranya enak didengar.

budi.kumis mengatakan...

aku pnya brg perkutut,tapi suaranya kecil,tlg infonya

Rahmat mengatakan...

suara burung perkuut indah banget, sangat menghibur.

Are Dameda mengatakan...

ya burung perkutut saya mati, saya baru liat blog ini,
saya salah, seharusnya saya baca blog ini dulu baru beli perkutut-nya

ibnu mengatakan...

baru sebulan pelihara perkutut, seneng punya hobby baru...

uauansuargo mengatakan...

Perkututku pilek dan kini suaranya mengecil

Rinaldyselah mengatakan...

burung perkututqu koq ngak prnah brsuara ea?,bisu kali ngak?

Rahmat mengatakan...

saya dikasih burung perkutut oleh Pakde, mulanya saya kurang suka sama burung, eh ternyata setelah memelihara perkutut ini, uenak juga mendengar suaranya yang merdu, jadi sayang deh sekarang :-) '