Senin, 14 Juni 2010

Ubud Perlu 1 Hektare Lahan Sentral Parkir

UNTUK mengatasi kemacetan di Ubud akan dibangun pasar baru di Desa Singakerta. Pembangunan pasar sedang diupayakan. Tidak akan ada lagi yang berjualan di emper toko di Pasar Ubud. Ini disebutkan Bupati Gianyar Cok Ace sebagai upaya membantu penurunan kapasitas beban yang dipikul Ubud. Pemerintah Gianyar juga sedang menggagas taman kota di Ubud, bersinergi dengan proyek USDP. “Pemkab mengajukan kompensasi dengan menutup kali di dekat SMA Ubud, sehingga tanah menjadi lebih luas,” kata Cok Ace.

Pemkab Gianyar sudah bertemu investor yang siap membangun sentral parkir. Mereka membutuhkan lahan sekitar 1 hektare dengan radius 2 kilometer. Investor meminta ada aturan yang melarang bus masuk ke Ubud. Rencananya, investor akan membangun sentral parkir termasuk tempat mandi para supir. “Saya sedang memikirkan di mana lokasi yang cocok,” ujar Cok Ace. Ia berharap, pemerintah pusat lebih memberikan perhatian ke Ubud. Masalah Ubud bukan hanya masalah Bali tetapi juga Indonesia. Ia mengeluhkan, beberapa urusan di Ubud diselesaikan Pemkab Gianyar. Padahal, persoalan di Gianyar bukan hanya soal Ubud sehingga Pemkab bisa berkonsentrasi untuk hal lain. Ia menegaskan, tanpa ada kesadaran masyarakat Ubud, semua persoalan tidak akan terselesaikan. Cok Ace mengajak masyarakat yang mampu menganalisis Ubud untuk bergabung di satu forum yang akan segera dibentuk, forum penataan kawasan Ubud. Wadah ini sebagai ruang untuk memberi masukan ke pemerintah semua persoalan di Ubud. —ast

Koran Tokoh, Edisi 596, 13 s.d 19 Juni 2010

Tidak ada komentar: