Rabu, 13 Agustus 2008

Lakukan Hubungan Seksual Dua Kali Seminggu

PASUTRI yang mengangkat anak menjadi anak pancingan, diyakini mampu membuat mereka mempunyai keturunan. Secara ilmu kedokteran anggapan tersebut tidak benar. Jika kualitas sperma jelek, tentu tidak mampu membuahi. Walaupun sudah mengangkat banyak anak untuk pancingan tetap saja tidak ada keturunan. Demikian diungkapkan Prof. J. Alex Pangkahila, Ahli Adrologi dan Seksologi FK Unud.

Pengajar Program Pascasarjana Fisiologi Olahraga Unud ini mengatakan anggapan anak pancingan mampu membantu pasutri mempunyai keturunan lebih dikarenakan faktor psikologi. “Mungkin saja selama ada anak angkat, kehidupan pasutri tersebut bahagia dan harmonis, sehingga dengan ketenangan tersebut timbul gairah seksual dan hubungan badan terjadi pada waktu yang tepat yakni saat masa subur,” paparnya.

Hal itu berlaku bagi pasutri yang memang tidak ada gangguan fisik. Namun, kata Prof. Alex, kalau sudah buntu tidak ada sperma/sel telur tidak bisa diobati.
Masa subur adalah saat sel telur keluar pada pertengahan antara dua menstruasi, ditambah dan dikurangi dua hari. Contohnya jika siklus menstruasinya 28 hari, masa suburnya sekitar hari ke 14. Ditambah dan dikurangi dua hari, jadi rentang masa subur hari ke 12 – 16.

“Jika berhubungan badan pada masa subur, walaupun hanya sekali berhubungan kemungkinan besar terjadi kehamilan. Kalau diluar masa subur harapannya kecil,” ujarnya. Mitos melakukan hubungan seksual pada jam-jam tertentu akan mempengaruhi kekuatan sperma ditepis Prof. Alex.

Menurutnya untuk menjaga vitalitas seksual sebaiknya pasutri menerapkan pola hidup sehat, hindari lingkungan yang menimbulkan racun bagi tubuh, makan yang sehat dan cukup istirahat. Pengunaan obat dengan pengawasan dokter.

Ia menyarankan jangan terlalu banyak pekerjaan sampai melebihi batas kemampuan (over working), dan hindari olahraga berlebihan (over training). “Terlalu banyak kerja dan olahraga yang berlebihan, bagi kaum laki-laki malah dapat menurunkan hormon testosteron, yakni hormon yang berfungsi memacu pembentukkan sperma. Bagi kaum perempuan perlu menerapkan pola hidup sehat, dan tidak stres, agar sel telurnya dalam kondisi baik. Ada kasus gara-gara stres mengakibatkan jadwal menstruasi terganggu, bahkan sampai tidak haid,” ujarnya.

Faktor yang penting diperhatikan juga adalah frekuensi melakukan hubungan seksual. Sebaiknya, kata Prof. Alex, lakukan dua kali seminggu. “Sperma matangnya tiga sampai lima hari. Kalau terlalu sering spermanya belum matang, kalau terlalu lama gerakan spermanya lambat,” paparnya.
Dalam melakukan hubungan seksual, lanjut Prof. Alex, usahakan minimal dua jam sesudah makan, tidak dalam keadaan payah dan sakit, dan waktunya jangan tengah malam.

Menurutnya tidak ada makanan khusus untuk memacu gairah seksual, yang penting makan makanan yang cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Hormon testosteron juga merupakan salah satu obat. Namun, tidak boleh digunakan terus menerus yang akibatnya dapat mengganggu hormon lain dalam tubuh.

Hormon testosteron dapat ditingkatkan dengan olahraga fisik seperti lari, jalan, berenang, sepeda, atau senam. Namun, olahraga disesuaikan kondisi dan umur seseorang. “Asal tidak melewati batas maksimum denyut nadi, dengan patokan 220 dikurangi umur. Kalau melewati batas ini bisa pingsan,” jelas Prof. Alex.

Salah satu yang menentukan kualitas prilaku seksual ialah faktor kebugaran fisik secara umum, kebugaran otot dasar panggul, paha, pantat dan pinggul. Untuk itu, diperlukan pelatihan kebugaran seksual bagi pasutri yang bermasalah. Ada beberapa tahap latihan yang disesuaikan dengan keluhan.

Ia menyarankan sebelum menikah pasutri sebaiknya mengikuti pemantapan pranikah. Didalamnya termasuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Jika ada gangguan dapat ditangani secepatnya. Hal penting lain yang harus diketahui pasangan yang akan menikah adalah komunikasi seksual. Sebagai pasangan baru, mereka tentunya belum faham betul keinginan masing-masing pasangan termasuk kebutuhan seksualnya, dan apa yang diinginkan. “Bagaimana cara memulai hubungan seksual? Apa harus memaksa membuka celana? Hubungan seksual dikomunikasikan dengan body language. Lucu memang, tapi ada ilmunya yang harus diketahui calon pengantin. Dengan pengetahuan pranikah, calon pasutri sudah siap memasuki bahtera rumah tangga,” sarannya. –ast.
*Sudah dimuat di Koran Tokoh Edisi 501/ 10 Agustus 2008

8 komentar:

Andri Journal mengatakan...

Pengantin baru yg pengin cepet punya anak malah kadang berhubungan intim sehari lebih dari dua kali mbak..hehe..Jangan lupa,hubungan intim sebaiknya dilakukan dg gaya "man on top" dan pantat si istri diganjal dg bantal..maksudnya supaya aliran sperma ke rahim lancar.

Anonim mengatakan...

hehehe, makasi infonya ya...sangat membantu :D
meskipun saya belom nikah n belom punya planning dekat2 ini, tapi bisa jadi bahan referensi, mbok. hehehehe

tyasjetra mengatakan...

setuju mbak...
selain itu, berhubungan seks secara rutin dikatakan bisa bikin awet muda lhooo..
thanx infonya ya mbak..

Toni Blog mengatakan...

kalo ini sih belum pernah soal masih still single :D

Anonim mengatakan...

kalo sudah lama nggak gimana hayo?

Anonim mengatakan...

Pemantapan pra Nikah itu dimana tempatnya ya? ada yang tahu gak?

Meitria Cahyani mengatakan...

Almarhum ayahanda saya, kebetulan belio dokter SpR.. pernah menasehati.. jangan ragu2 untuk berhubungan suami istri teratur coz.. itu salah satu upaya preventif mencegah kanker prostat pada pria !

Mbah Koeng mengatakan...

trus kalo dah ga kuat nahan untuk 2 kali dlm seminggu gmn hayo...??!!