Minggu, 03 Mei 2009

Tips Memahami Pasangan dan Menghindari KDRT

Perkawinan merupakan hasil kesepakatan bersama untuk memadu cinta menjadi sebuah kenyataan. Setiap orang dilahirkan dan dibesarkan dalam kondisi yang berbeda. Setiap orang memiliki kepribadian yang unik baik dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam kehidupannya.
  1. Setiap orang melihat dan memahami apa yang dihadapinya, sesuai dengan dasar kemampuan yang dimiliki. Setiap orang memunyai pilihan tertentu dalam hidupnya.
  2. Setiap orang memunyai kekurangan dan kelebihan dalam dirinya. Perkawinan bukan untk melebur keunikan yang dimiliki atau untuk mengubah pasangan sesuai dengan yang Anda inginkan. Perkawinan adalah untuk memperkaya nuansa masing-masing sehingga bisa melahirkan keturunan yang lebih baik. Perkawianan juga dapat memperluas kekerabatan dan ikatan kekeluargaan.
Kiat Menghindari Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
  1. Sebelum menikah hendaknya masing-masing pasangan mengikuti program memahami jati diri sehingga terbebas dari beban masa lalu.
  2. Jangan melawan atau menjawab tindakan pasangan yang sedang marah. Setelah emosinya mereda, barulah bicara dengan tenang sehingga dapat menurunkan emosinya yang sedang meninggi.
  3. Usahakan tidur nyenyak sehingga terjadi penyembuhan diri sendiri yang mengubah kebiasaan melihat orang lain ke arah positif.
  4. Kalau memunyai masalah jangan bertengkar di depan anak-anak. Lakukan di kamar tidur atau di uar rumah. Belajar menyelesaikan masalah hari itu juga sehingga Anda tidur tanpa menyimpan masalah. Dengan demikian, masalah tidak terus menumpuk yang dapat menyebabkan pasangan tidak objektif lagi melihat pasangan dan ingin mengakhiri perkawinan dengan perceraian
Kiat Mendidik Anak
  1. Biarkan anak berkembang dengan wajar.
  2. Setiap anak memunyai keunikan yang bisa dibanggakannya. Jangan membandingkan anak dengan saudaranya atau orang lain. Terimalah ia sebagai seorang individu yang bernilai.
  3. Keberhasilan anak tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademisnya, tapi lebih ditunjang oleh semangat juang untuk meraih hasil. Keberhasilan seorang anak tidak hanya menjadi anak pandai, tetapi menjadi anak mandiri, kreatif, sehat fisik, mental, dan spiritual. –ast
Disarikan dari :
“Kiat Mengatasi Badai Kehidupan Perkawinan”
Karya: Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani dan
dr. Cokroda Bagus Jaya Lesmana, Sp.K.J.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

makasih artikelnya. pasti berguna buat saya, setdknya sebagai persiapan buat nikah.
oya, ternyata mbak jurnalis juga. senang bisa kenal mbak. sy juga jurnalis di mataram.

Andri Journal mengatakan...

Mempertahankan memang lebih susah daripada memulai ya wir.Skr kan banyak artis yg cerai.Menurutmu penyebabnya apa ya?

wirati mengatakan...

@buat Karumbu:
heheh salam kenal juga ya dari Bali

@buat Andri:
penyebabnya adalah biar ngetoplah pak dokter. heheheheheh