Jumat, 06 Juni 2008

Hidrosefalus Obstruktif dengan Tehnik ETV

ENDOSCOPIC third ventriculostomy (ETV), adalah tehnik pengobatan pasien kepala membesar (hidrosefalus). Di luar negeri tehnik ini telah dilakukan. Namun, tehnik ini pertamakali dilakukan di RS Sanglah 15 Maret 2005, dan merupakan tindakan ETV pertama di Indonesia. Sampai sekarang telah dilakukan 135 kasus ETV.Dokter Sri Maliawan, Sp.BS. membandingkan tehnik ETV ini dengan tehnik pengobatan yang umum untuk hidrosefalus yang biasa dikerjakan di Indonesia dalam disertasi Program Doktornya di Universitas Udayana Denpasar Bali. Dalam rapat terbuka 17 Mei 2008, ia lulus dengan nilai 3,75 dan berhak menyandang gelar doktor.
Lelaki kelahiran Tabanan, 14 Januari 1956 ini mengatakan, tehnik endoscopic third ventriculostomy (ETV) adalah pengobatan hidrosefalus dengan membuat lubang kecil di kepala. Dengan bantuan alat endoskop dibuat lubang pada dasar ventrikel III untuk mengalirkan cairan otak yang tersumbat ke tempat penyerapan normal. “Tidak ada alat yang dipasang, lebih alamiah, komplikasi lebih rendah, lebih gampang, dan lebih murah,” papar suami Ketut Ayu Sanjiwani S.E. ini.

Namun, kata Dokter Sri Maliawan, tidak semua hidrosefalus dapat disembuhkan dengan ETV. Khusus untuk kasus hidrosefalus obstruktif saja yang dapat ditangani dengan tehnik ini.
Otak normal memproduksi kira-kira 500 cc cairan otak setiap hari yang kemudian diserap kembali. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapannya, maka akan terjadi penumpukan cairan otak berlebihan. Tekanan didalam kepala meningkat, kepala membesar dengan cepat dan otak tertekan menipis sehingga otak tidak bisa tumbuh normal. Kepala yang membesar ini disebut hidrosefalus.

Menurut Kepala SMF Bedah Saraf RS Sanglah sejak 2007 ini, penyebab terbanyak hidrosefalus karena terganggunya pembentukan otak pada umur kehamilan 4-8 minggu seperti kurang gizi, trauma ibu hamil muda, infeksi, obat-obatan, infeksi tosoplasma, kelainan pembuluh darah, dan tumor. “Kalau tidak diobati mengakibatkan kematian atau cacat berat. Operasi dilakukan sedini mungkin. Jika makin lama dibiarkan terjadi kerusakan otak lebih parah,” jelas ayah dari Rani Paramitha Iswari Maliawan, Made Gemma Daniswara Maliawan, dan Rataya Paramitha Maliawan ini.
Pengobatan yang umum dikerjakan di Indonesia adalah dengan memasang saluran dari otak ke rongga perut. Cairan otak dialirkan satu arah dengan klep pengatur tekanan ke rongga perut dan selanjutnya kelebihan cairan otak akan diserap di rongga perut. Alat yang dipasang itu dibuat dari silikon namanya VP shunt. “VP shunt setelah dipasang harus dikontrol teratur untuk mendeteksi sedini kemungkinan adanya komplikasi, infeksi atau tidak berfungsinya alat tersebut. Dari hasil penelitian, komplikasi bisa terjadi antara 55-60%,” ujar dokter yang mempresentasikan ETV versus VP shunt, dalam Functional and Minimally Invasive Neurosurgery Symposium, 26 Agustus 2007 di Jakarta.
Kesimpulan hasil penelitiannya adalah ETV sebagai terapi pilihan pertama pada hidrosefalus obstruktif, selain perbaikan klinisnya lebih baik, penurunan biomarker (IL-1β, IL-6, dan NGF) pada ETV lebih tinggi. Angka revisi lebih rendah, kontrol lebih mudah, dan biaya lebih murah. –ast

7 komentar:

Andri Journal mengatakan...

Saya dengar ETV jg baru kali ini.Setahu saya memang biasanya VP shunt lah yg sering dikerjakan.Syukurlah kalo ada teknik yg lebih baik.ETV ini dikerjakan sekali seumur hidup ya?Kalo VP shunt kan selangnya harus diganti secara periodik.

ary mengatakan...

Aduh Ti, ngenes banget liat bayi kecil ini punya problem seperti itu. Semoga semakin banyak dokter yang mampu menggunakan teknologi baru ini deh

Anonim mengatakan...

Visit my blog : http://maliawan.wordpress.com

regards, Sri Maliawan

Unknown mengatakan...

baguslah skrg udah ada teknologi ETV, mungkin suatu saat akan ada inovasi baru lagi.
keep on writing more post :D

kak Wibie mengatakan...

Untuk mencari informasi dan penanganan lebih lanjut bagaimana cara mencari tahu, dikarenakan penyakit ini menyebabkan cairan menekan otak sehingga menghambat pertumbuhan anak. Tolong, lebih detail dalam menghubungi atau komunikasi

kak Wibie mengatakan...

Dok
Tolong ya. Coba bls ke email saya aja. Saat ini saya bertanya mengenai teknik ETV untuk masalah ini. Tks
(tangguhW@gmail.com)

kak Wibie mengatakan...

Dok
Tolong ya. Coba bls ke email saya aja. Saat ini saya bertanya mengenai teknik ETV untuk masalah ini. Tks
(tangguhW@gmail.com)