Sabtu, 29 Maret 2008

Gerakan Pemanasan Cegah Cedera Otot

OLAHRAGA kebugaran memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, olahraga ini akan bermanfaat bila dilakukan sesuai aturan. Hal yang paling penting diperhatikan sebelum berolahraga adalah pemanasan. Jika tidak, dapat mengakibatkan cedera otot.
“Sebelum otot dipakai, maka harus dipanaskan terlebih dulu. Layaknya seperti mobil sebelum digunakan harus dipanaskan dulu,” ujar Pemilik Sekolah Senam Lala Studio Adolfina Grace Tangkudung.

Ketua Asosiasi Instruktur Aerobik dan Fitness Indonesia ini mengatakan, pemanasan sangat penting dilakukan sebelum senam, karena dominan melibatkan gerak otot dan sendi. “Pemanasan berfungsi mempersiapkan otot untuk gerakan inti yang bersifat dinamis. Gerakan pemanasan harus bersifat statis. Artinya bergerak di tempat. Gerakannya sederhana, mudah, dengan irama yang lambat,” kata perempuan yang pernah mengenyam pendidikan Ladies Aerobic Programme and Activity di Los Angeles, AS tahun 1994 ini.

Ia menyarankan pemanasan sebaiknya dilakukan selama 10 menit, dan tidak berlebihan. Jika berlebihan malah memicu kerawanan cedera pada sendi. Dengan pemanasan yang cukup risiko terjadinya cedera otot bisa dihindari.
Grace mengingatkan bila cedera otot terjadi dalam jangka pendek berakibat kram atau terkilir. Namun, dampak lain bisa terjadi dalam jangka panjang.
“Dampaknya dirasakan dua atau tiga tahun kemudian. Bisa menimbulkan urat terjepit maupun pengapuran. Jika hal itu terus menerus dilakukan otot sangat mudah mengalami cedera,” kata Juara I Aerobik Marathon se-Jawa Bali tahun 1990 ini.

Tujuan olahraga kebugaran adalah untuk membantu tubuh menjadi bugar dan pembentukkan tubuh. Namun, kata Grace, sebaiknya olahraga kebugaran dilakukan sesuai dengan usia.
Menurutnya senam aerobik memerlukan ketahanan fisik dan stamina prima karena penuh dengan gerak dinamis.

Ia menganjurkan perempuan usia 50 tahun sebaiknya memilih senam lansia, bukan aerobik. Senam aerobik merupakan gabungan gerakan yang enerjik dan kreatif berirama cepat dengan gerakan dasar kaki jalan, dan loncat.
“Senam aerobik dilakukan selama 60 menit dimulai pemanasan 10 menit, dilanjutkan gerakan inti 40 menit mulai dari bagian atas tubuh ke bagian bawah tubuh bergerak secara aktif, dan dilanjutkan pendinginan 10 menit untuk menurunkan denyut nadi,” kata Ketua Persatuan Senam Indonesia ini.

Dengan latihan senam aerobik secara teratur, kata Grace, memberi manfaat antara lain meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, menguatkan otot tubuh, kelenturan dan membakar kalori.
“Badan menjadi segar, segala keletihan bekerja menjadi hilang, daya tahan tubuh meningkat, tidur menjadi lebih nyenyak,” ujarnya.

Untuk body language (BL) mengutamakan gerakan kelenturan dan pembentukkan otot tubuh. Bagi perempuan yang mempunyai masalah dengan bentuk tubuh yang tidak proposional satu dengan yang lain, BL sangat membantu.
Berbeda dengan senam aerobik yang mengutamakan gerakan untuk pembakaran kalori, menurutnya, BL lebih menekankan pada pembentukkan tubuh dan gerakan yang langsung mengena ke bagian otot tubuh sehingga membentuk tubuh yang indah dan proposional, termasuk didalamnya mengencangkan otot vagina, karena banyak melibatkan gerakan otot pantat, perut, panggul dan otot dasar panggul.
Ia menyebutkan senam irama hampir sama dengan body language, fungsinya untuk pembentukkan tubuh dengan menggunakan alat bantu seperti tongkat maupun bola. -ast

Tidak ada komentar: