SELAIN mempunyai kelebihan sulit tertular kuman dan bakteri, kloset jongkok diyakini mampu membuat otot kaki menjadi kuat dan pantat seksi. Demikian diungkapkan Ahli kandungan RS Kasih Ibu Denpasar dr. I Wayan Kesumadana, Sp.OG.
Orang jongkok, kata Dokter Kesumadana, berat badannya ditopang telapak kaki. “Dengan jongkok, berat badan juga mengarah ke belakang, yakni mengarah ke tulang panggul dan otot-otot dasar panggul seperti orang yang sedang scotch jam,” ujarnya.
Direktur Utama RS Kasih Ibu Denpasar ini menerangkan secara tidak langsung karena jongkok ada tekanan waktu mengeluarkan kotoran yang berkontraksi dengan otot yang memotong kotoran atau spinter yang ada hubungan dengan otot dasar panggul.
Jika otot dilatih, katanya, ketahanan dan kontraksi otot itu akan lebih kuat, sel-selnya bertambah banyak dan besar. Jadi dengan jongkok secara tidak langsung menahan beban berat.
Ini menurutnya, dapat melatih kekuatan kaki. Selain melatih otot kaki, dengan kloset jongkok dapat juga melatih otot dasar panggul membuat pantat perempuan menjadi seksi.
Menurutnya posisi jongkok saat membuang kotoran adalah posisi yang bagus karena membantu kotoran lebih mudah keluar karena otot-otot dinding perut kontraksinya lebih bagus. “Proses ngedennya lebih gampang dibantu keadaan retraksi otot perut itu sendiri. Sehingga kotoran cepat keluar,” ujarnya.
Sementara dengan kloset duduk, kontraksi otot perut lebih lama. Namun dari segi kenyamanan kloset duduk memnag dapat menajdi pilihan.
Namun, kloset jongkok kurang nyaman bagi ibu hamil, orang tua, orang yang menderita rematik, dan orang gemuk.
Pada ibu hamil, sudah terbeban karena kehamilannya. Hormon kehamilan membuat otot ibu hamil mengalami relaksasi termasuk pembuluh darah. Terjadi tekanan aliran darah balik dari kaki.
“Ibu hamil tidak tahan jongkok terlalu lama, berdiri saja terlalu lama kadang tidak kuat karena harus menahan beban yang berat. Dai merasakan ada hal yang menjepit. Dia harus menangung beban yang lebih banyak ke arah bawah,” ujar Dokter Kesumadana.
Hal ini mengakibatkan kelelahan di dearah kaki. Proses kehamilan juga membuat relaksasi otot di seluruh tubuh seperti pelebaran pembuluh darah di daerah kaki ( varices) dan pembengkakan pemuluh darah vena di arah pengeluaran kotoran (hemoroid/wasir).
Disamping itu bisa terjadi singkup atau pingsan secara tiba-tiba karena terhalangnya aliran darah balik. Kadang ibu hamil kurang menjaga kebutuhan gizinya dengan kebutuhan kalori yang masuk sehingga sering terjadi kram pada kaki. Karena kesulitan-kesulitan tersebut, menurutnya, ibu hamil sulit jongkok.
Namun, kloset jongkok sangat membantu ibu hamil mempercepat pengeluaran kotoran. Untuk itu, agar feces menjadi encer dan mudah dikeluarkan, ibu hamil sangat dianjurkan untuk makan makanan kaya serat dan kadar air seperti sayur-sayuran dan buah. Rajin minum air putih dan mengolah makanan jangan terlalu sering di goreng, tapi dikukus atau di kuah. Dengan begitu, kata Dokter Kesumadana, ibu hamil tidak ada masalah dengan kloset jongkok.
Ia mengingatkan cebok pun harus diperhatikan. Untuk perempuan jika selesai buang air kecil, cebok dari saluran kencing ke depan atau ke atas. Jika berak /BAB lakukan dari depan ke belakang.
Teknik ini katanya, menghindari kuman masuk ke dalam saluran kencing.
“Pada kloset duduk, jika ada kuman akan menempel pada pinggiran kloset. Usahakan sebelum menggunakan kloset duduk pada toilet umum, pinggiran kloset harus bersih. Jika keadaan terpaksa, usahakan pantat tidak menyentuh dudukan kloset. Hal ini untuk menghindari kuman, jika ada yang menempel,” katanya. –ast
Tidak ada komentar:
Posting Komentar