Wasir atau ambeian (hemoroid) adalah keluhan di sekitar dubur karena terjadinya penonjolan sinusoid atau bantalan pembuluh darah. Pembengkakan ini kata Dokter Mahayasa, dapat menimbukan rasa nyeri dan gatal sehingga merasa tidak nyaman.
Menurutnya tidak semua pendarahan dari dubur adalah wasir. Bisa saja pendarahan berasal dari saluran cerna seperti usus halus, usus besar, atau yang lainnya. Untuk memastikan perlu adanya diagnosa untuk mengetahui riwayat pasien, pemeriksaaan dengan tangan, dan rectorscopi. Setelah dipastikan pasien memang menderita wasir maka perlu diambil tindakan.
Kenali tanda-tanda wasir seperti gatal dan nyeri di pemukaan dubur, keluarnya lendir atau darah bersama kotoran, dan benjolan di permukaan dubur.
Wasir dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan yakni derajat I, keluar darah dari dubur yang disebabkan luka di sekitar dubur.
Derajat II, penonjolan di dalam anus. Derajat III, tonjolan keluar saat buang air besar dan tonjolan harus dimasukkan kembali dengan tangan. Derajat IV, menonjol secara tetap.
Ia mengatakan, penyebab wasir adalah sulit setiap buang air besar karena sembelit. Disamping itu, perilaku duduk di toilet yang berlama-lama. “Bahkan sambil membaca koran, atau mendengarkan musik. Secara ergonomik kloset yang baik adalah kloset jongkok. Karena sudut pengeluaran kotoran lebih tepat, dan memudahkan untuk mengeluarkan kotoran. Kloset duduk dibuat untuk kenyamanan orang tua,” paparnya.
Dalam keadaan hamil tekanan rongga perut meningkat lantaran ada janin dalam kandungan, juga dapat memicu wasir. Khusus bagi pekerja kantoran yang suka duduk berlama-lama perlu waspada terhadap wasir.
Pencegahannya cukup gampang, kata Dokter Mahayasa, bagi mereka yang profesinya banyak duduk disarankan melakukan gerakan-gerakan lain, bukan hanya duduk saja. Saat istirahat sangat penting dimanfaatkan untuk peregangan dan menggerakkan otot.
Untuk penanganan wasir pada grade I, dan II pengobatan belum perlu dilakukan. Dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, keluhan wasir pada derajat ini dapat disembuhkan. Bagi yang penganut vegetarian mungkin lebih terhindar dari wasir.
Sedangkan pada grade III dan IV, perlu penanganan dokter. Dokter akan memberikan suntikan skleroterapi diberikan pada wasir yang mengalami penderahan. Namun, tidak semua wasir dapat diobati dengan suntikan. Wasir yang agak besar tidak bereaksi terhadap suntikan ini, dapat dilakukan dengan ligasi pita karet yakni pencekikan wasir dengan gelang karet. Kini telah dikembangkan alat operasi baru dengan stapler yang dapat memotong dan menjahit sehingga wasir secara otomatis terangkat.
Untuk pencegahan ia menyarankan untuk mengonsumsi banyak makanan berserat. Makanan berserat merupakan komponen penting dalam makanan sehari-hari karena dapat mengendalikan kadar gula dan lemak darah, mengendalikan berat badan dan memperlancar buang air besar sehingga terhindar dari sembelit yang merupakan faktor pencetus wasir.
“Jika kekurangan serat maka feses menjadi keras dan susah untuk keluar. Maka sangat dianjurkan makanan sehari-hari sebaiknya mengandung cukup serta dan cukup cairan. Konsumsi serat sekitar 30-35 gram perhari dan minum air minimal 8 gelas. Kurangi makanan junk food dan mi,” ujarnya. Selain itu, aktivitas buang air besar normal dilakukan setiap hari pada waktu yang sama yakni saat waktu bangun tidur. “Saat mengeluarkan kotoran sama sekali tidak mengalami kesulitan apa-apa dan tidak sakit. Saat buang air besar, kotoran langsung hancur bercampur dengan air,” kata Dokter yang praktik di Prima Medika Hospital ini.
Jangan anggap remeh wasir karena dapat menimbulkan komplikasi yakni trombosis penggumpalan darah di dubur, infeksi, anemia, dan sakit kulit. “Lendir yang dikeluarkan mukosa wasir dapat menimbulkan rasa gatal dan diperparah dengan sulitnya menjaga kebersihan di daerah yang terasa nyeri. Inilah yang memicu terjadinya sakit kulit,” katanya. -ast
Dimuat di Koran Tokoh, Edisi 511, 26 Oktober 2008