KATARAK merupakan masalah nasional yang perlu segera ditanggulangi. Katarak menempati urutan pertama penyebab kebutaan, menyusul glaukoma dan kelainan reflaksi. Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia 11 Oktober 2007, dicanangkan menjaga kesehatan mata sedini mungkin untuk mengerem laju kebutaan yang terus meningkat. Tiap orang memasuki usia lanjut otomatis menderita katarak. Namun ada usaha yang dapat dilakukan untuk memperlambat katarak. Bagaimana kiat yang harus dilakukan?
“Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina,” papar dr. Ni Nyoman Seri Sukmawati, Sp.M pekan lalu.
Menurut Dokter Spesialis Mata RS Wangaya ini pada mata sehat lensa yang jernih meneruskan sinar/cahaya ke dalam mata sehingga mata dapat memfokuskan objek dari jarak yang berbeda-beda. “Penderita katarak lensa matanya keruh menyebabkan jalanya sinar berkurang atau terlambat sehingga lensa tidak dapat memfokuskan sinar masuk. Katarak terjadi secara perlahan-perlahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur,” ujar perempuan kelahiran 51 tahun silam ini.
Gejala utama katarak kata dokter Seri, penglihatan kabur. Pada perkembangan selanjutnya, pupil mata akan tampak berwarna putih yakni ada warna putih-putih pada hitam mata. Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. “Di luar negeri penderita katarak sebagian besar usia 70 tahun keatas. Sebaliknya di Indonesia dialami usia 45 tahun keatas,” kata isteri Ir. Made Sukerata ini.
Ia juga mengatakan katarak dapat pula terjadi pada bayi karena gangguan tumbuh kembangnya dalam kandungan. Pada penderita diabetes/kencing manis, walaupun usia muda, katarak akan mengganggu penglihatannya lebih cepat.
Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Hingga saat ini belum ada obat-obatan yang dapat menghindari atau menyembuhkan seseorang dari gangguan katarak. Namun, melindungi mata terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memperlambat terjadinya gangguan katarak. Kacamata gelap sebaiknya digunakan ketika berada diruang terbuka siang hari.
Katarak dapat disembuhkan dengan semakin majunya teknologi kedokteran saat ini. Tindakan operasi cukup dilakukan dengan bius lokal atau tetes dan memerlukan waktu 20 menit.
“Lensa mata yang keruh diganti dengan lensa buatan yang ditanam. Saat ini yang biasa dilakukan adalah tehnik EKEK (Ektrasi Katarak Ekstra Kapsuler) atau biasa disebut small insisi dengan satu sampai tiga jahitan.
Proses penyembuhan kuranglebih tiga minggu. Operasi ini aman dan jarang terjadi komplikasi. Jadi masyarakat tidak perlu takut menjalani operasi katarak. Lebih baik ditangani sedini mungkin,” ujar ibu dua anak ini. -ast
Sudah di muat di Koran Tokoh Edisi 461, 4-10 November 2007
2 komentar:
Hai Ms. Wirati,..
My name is Wirati, too
Nice to have ur blog today, I love writing but not in blog,
n very glad to read ur blog.
Mba Ratih,
saya baru aja launching website.
Didalamnya berisi informasi tentang saya dan segala hal yang berhubungan
dengan mata dan permasalahannya.
Untuk sementara memang isinya masih dikit, tapi akan saya coba untuk isi
seiring dengan waktu.
Webnya di www.bali-opthalmologist.com
terima kasih
Posting Komentar